Aplikasi Gayatri Akses Pertama Kota Mojokerto
Prestasi atas gagasan yang diprakasai Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, diserahkan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, di Gedung Tribata, Jakarta Selatan, Rabu siang (25/11/2020).

IM.com – Setelah bersaing dengan ribuan kandidat se-Indonesia, aplikasi Inovasi Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) masuk pada Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020.

Prestasi atas gagasan yang diprakasai Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, diserahkan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, di Gedung Tribata, Jakarta Selatan, Rabu siang (25/11/2020).

Mengawali satu data di Indonesia, aplikasi Gayatri menjadi akses pertama bagi Kota Mojokerto dalam bidang kesehatan untuk melayani masyarakat. Bagaimana tidak, dalam satu aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone pribadi, masyarakat bisa dengan mudah melakukan aktifitas seperti layanan pengingat jadwal kontrol, akses layanan Primary Care (PCare) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, pembaharuan secara rutin kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu, inovasi Gayatri juga terintegrasi dengan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).

“Kelebihan dari Gayatri selain memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan, kami juga memberikan informasi secara real time update Covid-19 di Kota Mojokerto. Sehingga, masyarakat dapat terus mendapatkan informasi secara valid dari aplikasi tersebut,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, usai menerima penghargaan dari Kemenpan RB.

Melalui aplikasi ini juga lanjut Wali Kota, masyarakat dapat dengan sendirinya mengakses layanan kesehatan tanpa bantuan kader motivator kesehatan. Namun, tetap akan diberikan pendamping secara langsung dari para kader, jikalau ada pembaharuan dari Gayatri.

Selama ini, Ning Ita, sapaan akrab walikota, sangat konsen dalam memperbaiki layanan kesehatan di Kota Mojokerto. Terlebih, terkait warga yang telah lanjut usia (lansia), stunting (kondisi gagal pertumbuhan pada anak), ibu hamil, pemulihan gizi dan masih banyak lainnya.

Sejak ia menjabat, banyak ditemukan berbagai keluhan dari masyarakat terkait akses layanan kesehatan yang tidak mudah dijangkau. Untuk itu, ia pun berkolaborasi guna menciptakan sinergitas antar instansi yang saling melengkapi demi melayani masyarakat. Berawal dari hal tersebut, lahirlah Gayatri yang saat ini menjadi primadona bagi masyarakat dalam mengakses kebutuhan kesehatan. Tak hanya itu, ia juga mengerahkan sedikitnya 1.625 kader motivator kesehatan untuk memberikan edukasi di masyarakat.

Perlu diketahui, Kota Mojokerto merupakan salah satu daerah yang masuk dalam 3.059 inovasi dari kementerian, lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota se-Indonesia.

Melalui seleksi ketat, Kota Mojokerto berhasil menjadi salah satu nominasi dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan kelompok KIPP bersama 11 kabupaten/kota di Jawa Timur. Sebanyak 114 inovasi telah dinilai oleh seluruh anggota Tim Panel Independen.

Penilaian pada tahap presentasi dan wawancara dilakukan secara online melalui video conference, mengingat masih mewabahnya Covid-19 di berbagai daerah. Top 99 dan 15 finalis tersebut terdiri dari enam klaster, yakni kementerian, lembaga, provinsi, kota, kabupaten, dan BUMN.

Selain itu, Kementerian Keuangan menetapkan hasil KIPP sebagai salah satu kategori kinerja dalam pengalokasian Dana Insentif Daerah (DID). Nantinya, inovasi terbaik akan berkesempatan dikirim untuk ikut dalam ajang internasional, United Nations Public Service Awards (UNPSA) yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (uyo)

78

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini