IM.com – Sedikitnya 300 lubang meronai sepanjang Jalan Raya Mojokerto-Jombang. Ratusan titik jalan berlubang yang kerap menelan korban itu sedang diperbaiki secara tambal sulam.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jatim-Bali mencatat, 300 titik lubang di sepanjang jalan nasional itu yang belum ditambal. Perbaikan tambal sulam diupayakan dengan melibatkan lima tim, tiga di antaranya masih melakukan penambalan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
“Setiap tim dapat memperbaiki sekitar 35 titik jalan berlubang per hari. Jalan berlubang yang belum dilakukan penambalan kurang lebih sekitar 300 titik,” kata Perwakilan BBPJN VIII, Rizki di Pos Polisi Simpang 5 Kenanten, Senin (18/1/2021).
Pihaknya melakukan tambal sulam jalan berlubang jalur antarprovinsi itu mulai dari Krian, Sidoarjo sampai Kertosono, Nganjuk. Rizki menyatakan, BPJN melakukan penambalan dengan aspal hanya pada lubang jalan sedalam lebih dari lima sentimeter.
“Kami agak susah melakukan perbaikan karena kendala cuaca hujan dan pengerjaan di lapangan tetap berjalan hingga Maret 2021,” tandasnya.
Menurut dia, kerusakan aspal yang menyebabkan jalan berlubang dan bergelombang ini akibat faktor cuaca intensitas hujan tinggi yang setiap hari mengguyur kawasan Kabupaten Mojokerto. Rizki mengaku belum dapat memastikan banyaknya jalan berlubang lantaran dipicu kendaraan truk yang kelebihan dimensi dan overload.
BPJN VIII bekerjasama dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mojokerto untuk penambalan jalan berlubang di wilayah Bumi Majapahit. Petugas dari kedua instansi mulai menandai titik jalan yang berlubang di dua arah Jalan By Pass Mojokerto-Jombang dan Jalan Mojokerto-Pasuruan.
“Kami berkoordinasi bersama BBPJN dan Dishub Provinsi Jatim wilayah Mojokerto dalam penanganan perbaikan jalan yang bertujuan untuk mengantisipasi fatalitas kecelakaan,” ungkap Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Randy Asdar di Pos Polisi Simpang 5 Kenanten, Senin (18/1/2021).
Randy menjelaskan, jalan berlubang dan bergelombang di wilayah Mojokerto tersebar mulai dari Exit Tol Penompo, Mertex, terutama jalur Bypass Mojokerto, Jampirogo hingga Trowulan. Ia mengatakan, penandaan lubang jalan ini untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati dan menghindari titik rawan kecelakaan sekaligus menjadi proyeksi penambalan.
“Penambalan jalan berlubang oleh BBPJN VII terus dilakukan,” ucapnya.
Menurut Randy, penyebab fatalitas kecelakaan tidak hanya dikarenakan faktor sarana dan prasarana jalan, namun diakibatkan etika berlalu lintas dalam berkendara di jalan umum. Berdasarkan penyelidikan kasus kecelakaan oleh Unit Laka Lantas Satlantas Polres Mojokerto yakni penyebab kecelakaan, terutama pengendara motor memotong jalur di depannya dan mendahului kendaraan dari arah kiri.
“Jadi kami harapkan dan mengimbau pengguna jalan yang melintas di Kabupaten Mojokerto agar patuh etika dalam berlalu lintas dan berkendara,” tutur Randy. (im)