IM.com – Kelompok masyarakat mitra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakebangpol) Kota Mojokerto memiliki peran strategis dalam upaya mengantisipasi gangguan ketentraman, ketertiban, dan keamanan. Oleh karena itu, forum yang terdiri dari FKDM, FKUB, dan FKP itu diminta berpartisipasi aktif memberikan masukan dan deteksi dini terhadap segala jenis ancaman kamtibmas. .
Hal ini disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam forum pelatihan dasar intelijen bagi mitra Bakesbangpol Kota Mojokerto. Kegiatan ini digelar di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat, Jalan Hayam Wuruk No. 50, Kota Mojokerto, Kamis (19/5/2022).
“Bapak/Ibu semua memiliki peran strategis untuk memberikan input secara dini kepada kami. Karena panjenengan (Anda semua) lah yang hidup membaur di dalam lingkungan masyarakat dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dalam kehidupan sehari–hari dengan masyarakat. Sehingga kemungkinan adanya ancaman, gangguan tadi bisa kita minimalisir,” ujar Ning Ita sapaan akrab wali kota.
Dalam rangka mengoptimalkan peran strategis tersebut, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Bakesbangpol memberikan bekal pengetahuan dasar intelijen kepada puluhan anggota FKDM, FKUB, dan FKP, dengan menghadirkan Pasi Intel Kodim 0815 Mojokerto, Kapten Cba Kurniawan Junaidi, Kasat Intelkam Polres Mojokerto Kota, Iptu Pujiono, serta Kasubsi Ekonomi Moneter dan Pembangunan Strategis Kejari Kota Mojokerto, Agus Setyalaksono.
“Beliau–beliau ini memang sudah terlatih dan memiliki ilmu yang sudah mumpuni terkait intelijen, sengaja kami hadirkan disini untuk sharing ilmu kepada bapak/ibu semuanya terkait dasar–dasar intelijen,” imbuh Ning Ita.
Sementara Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto Mochamad Imron berharap melalui forum ini peserta dapat menjadi mediator dan mampu mengumpulkan data- data yang akurat tentang suatu kejadian di lingkungan sekitarnya.
Melalui forum dan pelatihan ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan kepekaan, kesiapsiagaan, dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi ancaman gangguan kamtibmas.
“Serta masyarakat mampu menjadi mediator dan mampu mengumpulkan data- data yang akurat tentang suatu kejadian di lingkungan sekitarnya,” tandasnya. (im)