IM.com – Peristiwa berdarah di Myanmar yang terjadi sejak 25 Agustus dimana kelompok gerilyawan Rohingya menyerang pos-pos polisi dan sebuah pangkalan militer. Tindakan itu kemudian dibalas militer Myanmar secara brutal hingga menewaskan sedikitnya 400 warga sipil.
Konflik tersebut kiranya menimbulkan kekhawatiran pihak Polres Mojokerto Kota dengan melakukan penyisiran di vihara Metta Sraddha di komplek Klenteng Hok Sian Kiong untuk mengantisipasi imbas kekerasaan yang menimpa umat muslim Rohingya.
Dengan menggunakan metal detector, sejumlah personel melakukan penyisiran di seluruh ruang Vihara Metta Sraddha. Mulai dari halaman hingga tempat persembayangan namun tidak menemukan sesuatu pun yang dianggap mencurigakan.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, tugas polisi adalah memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat serta menjaga tempat-tempat ibadah yang ada. “Tujuannya adalah agar situasi di wilayah Polres Mojokerto Kota aman,” tuturnya, Selasa (5/9/2017).
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya menyiapkan petugas yang terlatih dilengkapi peralatan lengkap serta melaksanakan patroli bersama dengan instansi terkait. Kita juga gelar patroli, pantauan CCTV untuk memberikan jaminan keamanan.
Menurutnya, hingga saat ini kondisi di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota masih kondusif dan aman sehingga harus dijaga. Jangan sampai terpancing dengan isu kekerasaan yang ada di Myanmar sehingga mempengaruhi situasi aman ini cedera. Untuk itu kami kami mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaganya. (ning/uyo)