IM.com – Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan kondisi rawan bencana diprediksi bakal bertambah. Menyusul, intensitas hujan disertai angin kencang kerap terjadi beberapa hari terakhir.
Ketua KPU Jombang Abdul Wadud Burhan Abadi menyampaikan, sebagai bentuk antisipasi menghadapi Pemilu 14 Februari mendatang, pihaknya mengadakan rapat koordinasi dengan jajaran terkait khususnya BPBD Jombang.
”Kemarin kita rapat dengan Pemkab. Hasilnya memang secara data BPBD tidak menyampaikan berapa desa yang berpotensi rawan bencana, tetapi menyampaikan beberapa potensi misalnya angin kencang, banjir maupun potensi lainnya,’’ ujar dia, Senin (5/2/2024).
Dari keterangan yang didapat, BPBD Jombang belum bisa memprediksi potensi bencana yang akan terjadi pada 14 Februari. Biasanya, prediksi cuaca baru bisa diprediksi paling tidak H-3 coblosan. ”Namun kami akan terus berkoordinasi dengan BPBD jombang mengupdate potensi potensi itu,’’ jelas dia.
Burhan menyampaikan, jumlah TPS rawan bisa saja berpotensi bertambah dari jumlah TPS rawan hasil mitigasi internal KPU. Ia mengatakan, hasil pemetaan sementara, total ada 57 TPS yang masuk kategori rawan banjir. Jumlah itu tersebar di beberapa kecamatan mulai Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Sumobito, Wonosalam, Bareng dan Gudo.
”itu berdasarkan mitigasi kita dengan teman teman PPK dan PPS. Ada 57 TPS rawan banjir dari total 3.858 TPS di Jombang,’’ papar dia.
Saat ini, lanjut Burhan, KPU masih fokus melakukan packing logistik. Untuk mempercepat pekerjaan, KPU membagi hampir 1.000 orang anggota PPK dan PPS untuk melakukan packing di empat titik. ”Packing logistik secara umum sudah selesai. Tinggal finalisasi saja,’’ jelas dia.
Sesuai jadwal, pengiriman logistik ke kecamatan atau PPK akan dilakukan mulai pekan depan. ”Insya Allah kita kirim ke PPK 9-12 Februari depan. Kemudian logistik harus tiba di TPS pada H-1 coblosan,’’ pungkasnya. (ima)