Muhammad Andik Gunawan melakukan proses finishing gitar elektrik di Dusun Ngundo, Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. IM.com/Karimatul Maslahah/
Muhammad Andik Gunawan melakukan proses finishing gitar elektrik di Dusun Ngundo, Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. IM.com/Karimatul Maslahah/


IM.com – Berawal dari bermain alat musik ditambah dengan kemampuan olah kayu, Muhammad Andik Gunawan memberanikan diri menggeluti dunia produksi gitar elektrik.

Andik mulai memproduksi gitar elektrik sendiri sejak 2010, berbekal pengetahuan dari dunia musik. Dia memilih fokus kepada alat musik gitar listrik untuk dibentuk dan diproduksi.

“Dulu saya pemain musik di band lokal, kemudian berinisiatif untuk membuat perajin gitar, sebab perajin gitar jarang sekali ada di Jombang,” ujar Andik saat ditemui di kediamannya. Pada, Kamis (16/5/2024).

Adapun kendala dalam proses produksi gitar listrik, Andik kesulitan mendapatkan kayu Mapel, alder, yang merupakan bahan ideal gitar listrik. Untuk itu Andik memesan bahan dasar gitar tersebut dari luar negeri.

Muhammad Andik Gunawan melakukan proses pengecatan gitar elektrik di Dusun Ngundo, Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. IM.com/Karimatul Maslahah/
Muhammad Andik Gunawan melakukan proses pengecatan gitar elektrik di Dusun Ngundo, Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. IM.com/Karimatul Maslahah/

“Semua gitar terbuat dari kayu, saya impor dari Kanada, seperti kayu mapel, alder dan kayu lainnya. Kalau di Indonesia hanya kayu sonokeling yang bisa dibuat gitar,” jelasnya.

Dikarenakan proses produksi bersifat handmade atau menggunakan tangan maka untuk satu unit gitar utuh dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan. Selain itu dirinya juga menerima servis gitar elektrik, mengganti aksesoris dan lain-lain.

“Yang saya produksi mulai dari body gitar dan neck (stang) gitar, dimana untuk spul gitar, potensio, tunner, knop beli di luar, karena merupakan buatan pabrik,” katanya.

Satu gitar elektrik buatannya paling mahal dijual Rp 1.750 juta dan paling mahal Rp 8 juta hingga Rp 9 juta dengan model sesuai permintaan konsumen.

Menurut Andik, permintaan bentuk gitar khusus di Jombang cenderung sepi, dikarenakan penghobi dan pelaku musik di Jombang terbatas.

Meski begitu, pria asal Dusun Ngundo, Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini sempat didatangi oleh musisi band ternama di Indonesia.

“Anji pernah kesini setting gitar, kemudian ada Sheilla on 7, yang masih terhubung sampai saat ini mas Teguh gitaris dari Tiket Band,” pungkasnya. (ima)

99

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini