IM.com – Kasus penganiayaan santri diduga kembali terjadi di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto Jawa Timur. Akibat kejadian tersebut, korban asal Medan, Sumatera Utara, harus dirawat intensif di Rumah Sakit Sumber Glagah Pacet.
MAS (15), santri kelas X diduga menjadi korban pengeroyokan informasi awalnya masuk di grup WhatsApp (WAG) awak media di Jawa Timur hingga menyebar di Mojokerto pada Senin (23/9/2024) pagi.
Informasi tersebut bersumber dari kerabat korban yang juga berprofesi sebagai wartawan berdomisili di Medan. Dalam pesan di grup, sumber ini menegaskan bahwa korban mengalami penganiayaan. Sehingga meminta bantuan kepada rekan sesama jurnalis di Jawa Timur, khususnya yang di Mojokerto, agar menyelidiki kejadian tersebut.
Berdasar informasi tersebut, redaksi inilahmojokerto.com berupaya menggali info dan data kepada pihak-pihak terkait. Termasuk ke Rumah sakit Sumber Glagah.
Salah seorang pegawai RS Sumber Glagah saat dikonfirmasi pada Selasa (24/9/2024) pagi membenarkan ada santri Ponpes Amanatul Ummah inisal MAS yang baru masuk di ruang VIP. Namun anehnya, penyebab santri tersebut dirawat tidak dicatat dalam data pasien di komputer.
Namun hingga Rabu (25/9/2024) malam, pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi seputar kondisi terakhir korban. Sementara pengurus Ponpes Amanatul Ummah yang dipimpin KH Asep Saifuddin Chalim juga bungkam terhadap awak media.
Sementara orang tua korban baru mendengar anaknya dirawat intensif di rumah sakit dan langsung terbang dari Medan ke Mojokerto pada Selasa (24/9/2024). Pada hari yang sama malam harinya, mobil milik pondok asuhan Muhammad Al Barra itu terpantau parkir di RS Sumber Glagah.
Saat dikonfirmasi, orang tua korban mengaku belum mendapat informasi lengkap seputar kejadian yang menimpa anaknya.
“Kami mohon izin, kami baru aja tiba dari Medan, belum bisa memberikan. Informasi apapun saat ini. Kami juga belum mendapatkan informasi yang lengkap tentang kejadian,” ungkap orang tua MAS melalui pesan WhatsApp. (imo)