IM.com – Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) se-Kecamatan Trawas, mendapat sosialisasi aplikasi penilaian K13. Acara yang diselenggarakan IGTKI PGRI Provinsi Jawa Timur diikuti 30 guru TK itu dihelat di Graha Umsida, Dusun Kemloko Desa/Kecamatan Trawas, Kamis (19/10-2017).
“Aplikasi penilaian K13 ini merupakan program penilaian berbasis IT. Program ini diciptakan khusus agar mempermudah dan mempercepat kerja guru. Dalam program tersebut seluruh penilaian masuk dalam satu sistem. Sehingga, setiap siswa sudah tidak menerima buku raport melainkan menerima cetakan raport yang sudah tersimpan di database sekolah,” papar Ismuadi salah satu pemateri.
Lebih lanjut Ismuadi, menjelaskan, program aplikasi ini guru tinggal entri data siswanya sesuai kelas yang diampuh. Setelah itu memasukkan unsur-unsur penilaian yang dilakukan. Secara otomatis nilai akhir akan muncul sekaligus reratanya. “Efektifitas dan efisiensi program ini telah teruji. Guru lebih cepat dan lebih mudah mempersiapkan laporan penilaian peserta didiknya,” ujar Ismuadi didampingi Karsito dan Sanadi.
Nur Fitriyah, S.Pd.AUD., Ketua IGTKI Kecamatan Trawas menyatakan aplikasi penilaian memberikan kemudahan bagi para pendidik. Disamping itu, tentu berpengaruh terhadap kreatifitas pembelajarannya. Juga guru TK juga dituntut lebih melek teknologi.
Nur Fitriyah menghimbau agar para guru peserta sosialisasi tetap konsisten berkomunikasi. Tujuannya tak lain adalah untuk saling tukar informasi dan pengalaman dalam pengoperasionalan aplikasi programnya. “Bila ada yang kurang paham, kita sesama guru kan bisa saling tukar wawasan dan skill,” ucapnya menegaskan.
Hal senada juga dilontarkan Drs. Di’in, pengawas TK/SD UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Trawas. Perkembangan teknologi informasi harus disambut baik dan dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Oleh karenanya sudah menjadi kewajiban bagi guru untuk menguasai segenap perkembangan teknologi.
“Tugas-tugas guru yang berat dapat menjadi ringan ketika guru menguasai teknologi. Penguasaan teknologi akan bermanfaat pula bagi pengembangan model pembelajaran,” tandasnya. (ina/uyo)