
IM.com – Masyarakat Kabupaten Mojokerto puas terhadap capaian program kerja 100 hari pasangan Bupati Muhammad Albarraa dan Wakil Bupati M Rizal Octavian (Mubarok). Hal itu tercermin dari tingkat kepuasan publik yang mencapai 81,1 persen.
Persepsi masyarakat Kabupaten Mojokerto tersebut berdasar hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap capaian kerja Bupati Albarraa dan Wabup M Rizal Octavian. Riset dilaksanakan lembaga penelitian The Republic Intitute dengan Dari melibatkan 800 responden secara proporsional di seluruh kecamatan di Mojokerto pada 15–22 Mei 2025.
Program 100 hari kerja pasangan Mubarok mengusung lima isu utama yakni Universal Health Coverage (UHC), Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kemudian, Insentif Guru TPQ dan Penguatan Pendidikan Nonformal, Jaminan Sosial Pekerja Ekosistem Desa serta Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sekolah.
“Tingkat kepuasan publik terhadap capaian kelima program prioritas tersebut selama 100 hari kerja rata-rata di atas 70 persen,” kata peneliti utama The Republic Institute, Sufyanto dalam rilis hasil survei 100 hari kerja Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa dan Wabup M Rizal Octavian, Senin (26/5/2025).
Program UHC Prioritas mendapatkan apresiasi paling tinggi dari warga Kabupaten Mojokerto dengan tingkat kepuasan mencapai 85,7 persen. Masyarakat menganggap, program ini memungkinkan seluruh warga Mojokerto mendapatkan layanan kesehatan yang mudah dan layak.
“Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dasar hanya dengan menunjukkan KTP, tanpa harus memiliki kartu fisik BPJS. Kebijakan ini menandai transformasi besar dalam layanan kesehatan di Kabupaten Mojokerto, menjamin perlindungan medis bagi seluruh warga,” tuturnya.
Selanjutnya, program RTLH mendapatkan 83,9 persen tingkat kepuasan publik. Program ini dinilai publik sebagai solusi konkret terhadap ketimpangan sosial, karena memberikan dampak langsung pada kenyamanan dan kesehatan keluarga kurang mampu.
“RTLH dinilai sebagai program dengan dampak sosial yang manfaatnya dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat bawah,” ujarnya.
Program yang menyasar menyasar 15.000 rumah warga tak layak huni ini sebagai respons terhadap kemiskinan ekstrem. Untuk mensukseskan program RTLH, Pemkab Mojokerto telah menggelontorkan anggaran awal Rp 3,5 miliar dengan sasaran rehabilitasi 96 rumah pada gelombang pertama.
Tingkat kepuasan publik untuk Program Insentif Guru TPQ dan Penguatan Pendidikan Nonformal sebesar 82,1 persen. Program ini menyasar para guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan pendidik informal lainnya yang selama ini sering luput dari perhatian anggaran daerah.
Melalui pemberian insentif dan dukungan pelatihan, masyarakat menilai Pemkab Mojokerto telah mengakui peran penting pendidikan keagamaan dan informal dalam membangun karakter anak bangsa. Program ini juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat nilai-nilai religius dan moral generasi yang akan datang.
Berikutnya, sebanyak 81,4 persen responden sangat puas dengan program Jaminan Sosial Pekerja Ekosistem Desa. Masyarakat menyambut baik kebijakan ini karena dianggap mengangkat harkat para pelaku pembangunan di tingkat akar rumput yang selama ini bekerja secara sukarela namun minim perlindungan sosial.
Melalui program ini, perangkat RT, RW, BPD, LPM, Karang Taruna, dan unsur masyarakat desa lainnya mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS. Program ini dianggap membangun semangat gotong royong dan memperkuat struktur sosial desa.
Program prioritas 100 hari kerja Bupati Albarraa-Wabup M Rizal Octavian kelima yakni Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sekolah mendapatkan 80 persen kepuasan publik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat memperhatikan kualitas fasilitas pendidikan anak-anak mereka.
Renovasi bangunan sekolah, perbaikan ruang kelas, sanitasi, dan penyediaan sarana pendukung pembelajaran dinilai berkontribusi langsung pada peningkatan kenyamanan dan mutu pendidikan. Banyak orang tua dan pendidik menyebut langkah ini sebagai komitmen pemerintah dalam menyediakan lingkungan belajar yang lebih layak dan mendukung proses belajar.
Publik Apresiasi Program Bidang Pembangunan, Pendidikan dan Sosial Ekonomi
Selain program prioritas, masyarakat Kabupaten Mojokerto juga sangat puas dengan capaian kerja di bidang-bidang pemerintahan dalam 100 hari kerja pasnagan Mubarok. Sektor pembangunan infrastruktur mendapat tingkat kepuasan publik paling tinbggi sebesar 84,2 persen.
Disusul bidang pendidikan dan kebudayaan mendapat respons positif dengan tingkat kepuasan 83,5 persen. Sementara itu, bidang sosial dan ekonomi mendapat penilaian puas dari 82,5 persen responden, terutama terkait program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dirasakan memberikan manfaat nyata.
Sementara sektor pelayanan publik yang melibatkan berbagai dinas terkait seperti kesehatan, administrasi kependudukan, dan komunikasi, mendapatkan apresiasi dari 79,5 persen responden. Selain itu, bidang lingkungan hidup, transportasi, keamanan, dan ketertiban juga menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup tinggi..
“Secara keseluruhan, data survei ini menggambarkan bahwa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto telah berhasil menciptakan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat dalam waktu singkat,” jelasnya.
Namun demikian, pemerintah tetap perlu memperhatikan kritik dan saran yang ada. Hal itu guna memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja di masa mendatang demi terwujudnya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Hasil lain yang diperoleh dari survei ini adalah perhatian pemerintah terhadap permasalahan sosial masyarakat menjadi faktor utama yang mendapat respon positif terbesar, yakni sebesar 18,1 persen. Masyarakat merasa bahwa pemerintah daerah sangat memperhatikan isu-isu sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan mereka.
Selain itu, komitmen pemerintah dalam meningkatkan sektor pelayanan publik juga menjadi alasan penting dengan tingkat dukungan sebesar 12,9 persen. Pelayanan kesehatan, pendidikan, serta administrasi pemerintahan yang semakin mudah diakses dan berkualitas, dinilai sebagai langkah positif yang membawa perubahan.
Konsistensi Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan janji kampanye juga menjadi poin yang diapresiasi oleh masyarakat, dengan 11,6 persen responden menyatakan hal ini sebagai alasan kepuasan mereka. Disusul oleh kecepatan pemerintah merespon berbagai isu dan masalah yang terjadi di lapangan, yang mendapat dukungan sebesar 11,4 persen.
Gaya kepemimpinan yang komunikatif, merangkul, dan berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat juga mendapat tempat di hati warga, dengan 10,1 persen. Responden menilai hal ini sebagai nilai tambah yang membuat mereka merasa dilibatkan dalam proses pembangunan.
Selain itu, penyelarasan kebijakan daerah dengan program Asta Cita pemerintah pusat (10 persen) serta fokus pada peningkatan kesejahteraan ekonomi dan ketahanan pangan (9,5 persen). Hal itu semakin mengukuhkan dukungan masyarakat terhadap pemerintahan Gus Barra dan Mas Rizal.
“Meski terdapat sejumlah faktor lain dan sebagian kecil responden yang tidak memberikan jawaban, data ini secara keseluruhan menggambarkan citra positif kepemimpinan baru di Mojokerto. Masyarakat melihat perubahan nyata dalam berbagai aspek kehidupan mereka dan berharap momentum ini terus berlanjut,” pungkas Sufyanto.
Survei menggunakan metode wawancara langsung dan teknik pengambilan sampel adalah Stratified Random Sampling berdasarkan data terbaru BPS. Adapun margin of error sebesar 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (imo)