
IM.com – Upaya memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana dan krisis iklim kembali digelorakan melalui Diskusi Tematik yang digelar YAKKUM Emergency Unit (YEU) berkolaborasi dengan Caritas Germany, Rabu (1/10/2025) di Ruang Rapat Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto Jawa Timur.
Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 09.00–17.00 WIB, menghadirkan berbagai narasumber dari lembaga pemerintah, mitra internasional, serta organisasi masyarakat sipil.
Diskusi tematik tersebut menjadi platform strategis untuk merumuskan alternatif pendanaan, berbagi praktik baik, hingga menyusun rekomendasi kebijakan penanggulangan bencana yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Tujuan dan Harapan Diskusi
Ada empat poin utama yang menjadi sasaran kegiatan ini. Pertama, tersosialisasinya alternatif pendanaan yang bisa diakses masyarakat dalam melestarikan inovasi penanggulangan bencana di tingkat komunitas.
Kedua, terbaginya praktik baik pelibatan anak muda, perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok berisiko dalam upaya membangun ketangguhan bencana.
Ketiga, terjalinnya diskusi lintas lembaga untuk membedah tantangan, solusi, dan peluang keberlanjutan kepemimpinan masyarakat inklusif. Keempat, tersusunnya rekomendasi kebijakan dan program berbasis GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) yang dapat menjadi rujukan bagi pemangku kebijakan.
Menurut Eli Sunarso, perwakilan YEU, keberadaan forum semacam ini sangat penting untuk memperluas ruang kolaborasi.
“Kami percaya bahwa ketahanan masyarakat harus dibangun bersama. Karena itu, kami selalu menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi adaptif agar masyarakat tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan,” tegas Eli Sunarso.
Diskusi di Mojokerto ini menegaskan kembali bahwa resiliensi masyarakat tidak mungkin dibangun sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor, dukungan pendanaan adaptif, serta kepemimpinan komunitas yang responsif gender agar bangsa ini lebih siap menghadapi bencana dan krisis iklim. (kim)