Proyek rehabilitasi Bendung Sampang di Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, memberi manfaat besar bagi sektor pertanian.

IM.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto menuntaskan delapan paket proyek strategis bidang sumber daya air (SDA) sepanjang tahun anggaran 2025.

‎Proyek rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi senilai total Rp 3,1 miliar tersebut kini memberi manfaat langsung bagi pengairan lahan pertanian seluas lebih dari 483 hektare di berbagai wilayah.

‎Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Anik Mutammimah Kurniawati, menegaskan bahwa penyelesaian proyek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat infrastruktur dasar sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

‎Kebijakan tersebut sejalan dengan visi Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, yakni mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang lebih maju, adil, dan makmur melalui penguatan infrastruktur serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

‎“Pembangunan bendung dan irigasi menjadi prioritas karena berkaitan langsung dengan swasembada pangan dan keberlanjutan sektor pertanian,” ujarnya.

‎Anik menjelaskan, delapan paket kegiatan tersebut terdiri atas empat rehabilitasi pintu air bendung dan empat rehabilitasi jaringan irigasi pertanian.

‎Selain itu, PUPR juga melakukan pemeliharaan saluran sepanjang 748,05 meter serta normalisasi sungai dan saluran irigasi sepanjang 24,3 kilometer yang tersebar di 35 desa sebagai langkah antisipasi banjir.

‎“Seluruh paket pekerjaan sudah selesai dan memberikan manfaat baik bagi pertanian maupun pengendalian banjir,” tegasnya.

‎Sementara itu, Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman, memastikan bahwa delapan proyek tersebut telah rampung 100 persen.

‎Menurutnya, pembangunan dan rehabilitasi bendung serta jaringan irigasi ini merupakan bentuk dukungan daerah terhadap agenda nasional swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

‎“Manfaatnya kini sudah dirasakan petani karena mampu mengairi lebih dari 483 hektare lahan pertanian di sejumlah desa,” ungkap Rois.

‎Ia merinci, proyek bendung meliputi rehabilitasi pintu air Bendung Sukoanyar di Kecamatan Ngoro senilai Rp 460 juta, Bendung Patung di Desa/Kecamatan Pungging Rp 333,7 juta.

‎Bendung Karangsari Kecamatan Pacet Rp 359 juta, serta peningkatan Bendung D.I Sampang Kecamatan Kutorejo senilai Rp 306 juta.

‎Pada pekerjaan tersebut, perbaikan difokuskan pada struktur utama bangunan, termasuk saluran dan pintu air yang diperkuat dengan material baja agar lebih kokoh dan tahan lama.

‎Adapun pada jaringan irigasi pertanian, kegiatan meliputi rehabilitasi Irigasi Pehngaron Rp 390 juta, peningkatan Irigasi Mojosongo Atas Rp 507 juta, peningkatan Irigasi Karangasem II Rp 293 juta, serta rehabilitasi Irigasi Jembul di Kecamatan Jatirejo senilai Rp 500,2 juta.

‎“Total panjang saluran yang berhasil diperbaiki mencapai 400 meter, dengan lima pintu air, empat bendung, dan satu bangunan sadap. Semua ini bertujuan mengembalikan fungsi irigasi agar produktivitas pertanian masyarakat terus meningkat,” pungkas Rois. (kim/wid)

11

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini