Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, secara resmi mengukuhkan jajaran pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mojokerto masa bakti 2025–2030.

IM.com – Suasana Pendopo Graha Maja Tama (GMT) terasa lebih semarak pada Selasa (23/12/2025) pagi. Balutan busana batik khas Mojokerto yang dikenakan tamu undangan menegaskan identitas budaya yang menjadi ruhnya kegiatan tersebut.

Di tempat inilah Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, secara resmi mengukuhkan jajaran pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mojokerto masa bakti 2025–2030.

Pengukuhan berlangsung khidmat, dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat perangkat daerah, pimpinan organisasi wanita, perwakilan pelaku UMKM, serta mitra Dekranasda.

Momentum ini tidak sekadar seremoni, tetapi menjadi titik awal penguatan peran Dekranasda sebagai motor penggerak kerajinan dan UMKM Mojokerto agar mampu naik kelas dan berdaya saing di tengah tantangan ekonomi global.

Dekranasda selama ini berperan sebagai jembatan antara kreativitas perajin lokal dengan kebutuhan pasar. Melalui pembinaan, pendampingan, hingga fasilitasi promosi, Dekranasda diharapkan mampu mengangkat produk kerajinan Mojokerto agar tidak hanya dikenal sebagai produk lokal, tetapi juga memiliki nilai tambah, kualitas, dan daya saing.

Susunan pengurus Dekranasda Kabupaten Mojokerto masa bakti 2025–2030 terdiri atas Pembina Bupati Mojokerto, Penasihat Wakil Bupati Mojokerto dan Sekretaris Daerah, Ketua Shofiya Hanak Al Barra, Wakil Ketua I istri Wakil Bupati Mojokerto, Wakil Ketua II Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Mojokerto, Ketua Harian ex officio Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Sekretaris ex officio Kepala Bagian Perekonomian Setda, Wakil Sekretaris ex officio Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Bendahara ex officio Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto, Noerhono, dalam laporannya menyampaikan bahwa pengukuhan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kelembagaan Dekranasda.

Dengan struktur organisasi yang solid, ia optimistis pembinaan perajin dan IKM dapat dilakukan lebih terarah, mulai dari peningkatan kualitas produk, desain, hingga pemasaran.

Rangkaian kegiatan pengukuhan juga diwarnai dengan peresmian galeri Dekranasda di Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST) dan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Mojokerto.

Galeri tersebut diharapkan menjadi ruang etalase hidup yang menampilkan karya terbaik perajin Mojokerto, sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas.

Pada kesempatan itu diserahkan sertifikat merek kepada 10 pelaku IKM sebagai bentuk perlindungan hak kekayaan intelektual.

Ketua Dekranasda Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Al Barra, menegaskan bahwa kerajinan daerah bukan sekadar produk ekonomi, melainkan warisan budaya yang mencerminkan jati diri Mojokerto.

Ia mengajak seluruh pengurus untuk bekerja dengan komitmen dan profesionalisme dalam membangun ekosistem UMKM yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan.

Menurutnya, potensi kerajinan Mojokerto sangat beragam, mulai dari batik Majapahit, terakota dan ukir batu Trowulan, hingga anyaman bambu dan kerajinan kayu.

Potensi ini perlu terus dilestarikan dan dikembangkan melalui inovasi agar tetap relevan dengan selera pasar modern tanpa kehilangan nilai budayanya.

Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Muhammad Albarra menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus Dekranasda yang baru dikukuhkan.

Ia menekankan bahwa amanah tersebut harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan semangat kebersamaan demi kemajuan UMKM dan perajin lokal.

Bupati juga mengungkapkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung UMKM, salah satunya melalui kebijakan Peraturan Bupati yang mewajibkan ASN membelanjakan 5 persen TPP di UMKM Mojokerto melalui aplikasi Tumbas.

Kebijakan ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal yang saat ini tumbuh 6,3 persen, melampaui rata-rata provinsi dan nasional.

Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya optimalisasi ruang pamer Dekranasda sebagai pusat promosi, kurasi kualitas, dan penguatan branding produk Mojokerto.

“Ruang pamer harus menjadi ruang hidup yang dinamis, tempat bertemunya kreativitas perajin dengan peluang pasar,” ujarnya.

Melalui sinergi antara pemerintah daerah, Dekranasda, dan pelaku UMKM, Kabupaten Mojokerto optimistis mampu memperkuat posisinya sebagai daerah dengan industri kerajinan dan ekonomi kreatif yang berdaya saing, sekaligus berakar kuat pada nilai budaya dan sejarah lokal. (anto)

9

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini