
inilahmojokerto.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto mulai membuka akses sejumlah jembatan strategis yang rampung lebih cepat dari jadwal.
Salah satunya Jembatan Jurang III Purwojati di Kecamatan Ngoro yang kini sudah dapat dilalui seluruh jenis kendaraan sebagai jalur alternatif penghubung Ngoro–Pungging.
Jembatan yang berada di perbatasan Desa Purwojati dan Desa Lolawang tersebut dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto.
Meski kontrak pekerjaan berlangsung hingga 27 Desember 2025, proyek senilai Rp 2,5 miliar yang dimulai sejak 1 Juli itu telah tuntas lebih awal dan langsung difungsikan.
“Ya, sudah dibuka,” ujar Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya, Rabu (24/12/2025). Ia memastikan pengoperasian dilakukan secara penuh sehingga jembatan dapat dilalui kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk angkutan barang, termasuk sebagai akses menuju kawasan Ngoro Industri Persada (NIP).
Selain meningkatkan mobilitas warga, dibukanya Jembatan Jurang III juga diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jalur ini menjadi alternatif untuk mengantisipasi kemacetan di ruas nasional Mojokerto–Japanan.
Pemkab Mojokerto pada tahun anggaran 2025 menargetkan enam paket proyek jembatan sebagai program prioritas daerah. Hingga awal Desember, lima paket di antaranya telah rampung 100 persen, sedangkan satu paket lainnya masih dalam tahap penyelesaian dengan progres mencapai 83 persen.
Henri Surya menyebut, lima jembatan yang telah selesai dikerjakan secara umum tuntas tepat waktu, tepat mutu, dan sesuai anggaran. Beberapa di antaranya adalah Jembatan Talunbrak di Desa Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong, proyek strategis senilai Rp 13,5 miliar yang telah selesai sejak Oktober dan kini menjadi ikon baru sekaligus penghubung Mojokerto–Gresik.
Selain itu, terdapat Jembatan Suwiden di Kecamatan Trowulan dan Jembatan Sumberjati di Kecamatan Jatirejo yang kini sudah dapat dilalui masyarakat dan memperlancar akses perekonomian lokal.
“Sisanya tinggal Jembatan Lebaksono di Kecamatan Pungging yang progresnya saat ini sekitar 83 persen,” jelas Henri, sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram tersebut.
Proyek Jembatan Lebaksono sendiri memiliki nilai kontrak Rp 9,6 miliar dan ditargetkan rampung serta dibuka untuk umum sebelum akhir Desember.
Dengan selesainya mayoritas proyek jembatan prioritas ini, Pemkab Mojokerto berharap konektivitas antarwilayah semakin baik, beban lalu lintas di jalur utama berkurang, serta aktivitas ekonomi masyarakat di kawasan pedesaan hingga industri dapat tumbuh lebih merata. (kim)









































