IM.com – Di setiap daerah selalu ada “jalan tengkorak”, yang rawan kecelakaan dan sering menelan korban jiwa. Tidak terkecuali di Mojokerto, terdapat tiga ruas jalan yang frekuensi kecelakaannya paling tinggi, yakni di ruas jalan Puri, Trowulan dan Ngoro.
Hanya dalam kurun tiga bulan, sejak September hingga November 2017, di tiga titik tersebut terjadi 206 kecelakaan. Korban meninggal 33 orang, luka berat empat orang dan luka ringan 237 orang, nilai kerugian Rp 153.900.000. Semua kecelakaan itu menimpa 326 sepeda motor, 39 mobil, 35 truck dan 4 sepeda pancal.
“Ada tiga kecamatan yang banyak terjadi kecelakaan di Mojokerto, yakni Puri, Trowulan, Ngoro, salah satu faktornya adalah akibat kecepatan tinggi. Sejak September hingga November 2017, di tiga titik tersebut terjadi 206 kecelakaan,” kata Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Nopta Histaris Suzan.
Korban meninggal lanjut Kasat Lantas, ada 33 orang, luka berat empat orang dan luka ringan 237 orang, nilai kerugian Rp 153.900.000. Semua kecelakaan itu menimpa 326 sepeda motor, 39 mobil, 35 truck dan 4 sepeda pancal.
Tak hanya itu, pindah arah atau potong kendaraan di depan juga menjadi penyebab kecelakaan. Aspek jalan juga mempengaruhi dan lampu penerangan jalan yang tidak memadai. Seperti di Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, jalan sudah lebar, namun banyak gang dan tidak ada median jalan
Selain itu, ada juga jalur tengah Bangsal. Jalan sempit, namun arus laliu lintasnya padat serta kondisi jalannya bergelombang. Ditambah di jalur Pacet-Cangar, Kota Batu yang terdapat tanjakan dan tikungan tajam. (ning/uyo)