IM.com – Menjadi apa dan siapa di masa mendatang adalah tanggung jawab diri sendiri dalam merangkai mimpi dan mewujudkannya. Bangsa yang mampu bergerak maju pun juga pasti berangkat dari generasi muda yang mampu menatap masa depan melalui cita-cita yang telah dipersiapkan untuk menjadi insan yang bermanfaat dan kontributif di bidang masing-masing.
Hal inilah yang disadari para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Republik Indonesia yang kemudian diwujudkan melalui kegiatan Massive Action : Toreh Cita 1000 Anak Bangsa yang dilaksanakan serentak di 26 provinsi di Indonesia, salah satunya adalah di MAN 6 Jombang,
“Acara ini dilaksanakan oleh alumni dan penerima beasiswa LPDP yang diwadahi oleh Mata Garuda akan menginspirasi dan berbagi, salah satunya di MAN 6 Jombang, Kebonsari Mojoagung yang diisi inspirator penerima dan alumni LPDP dari dalam dan luar negeri,” kata Erti Hamimi, koordinator untuk wilayah Jombang, Kamis (19/4-2018).
Kegiatan yang merupakan rangkaian dari acara Welcoming Alumni 2018 ini akan dikemas dengan cerita dari inspirator dan dilanjutkan dengan pendampingan pembuatan peta mimpi.
“Kegiatan ini sebagai kepedulian kami terhadap adik-adik yang duduk di bangku menengah atas untuk memberi gambaran masa depan dan membantu mereka merangkai cita-cita dari sekarang. Menariknya, untuk di Jombang kegiatan ini dilaksanakan di sekolah yang tidak berada di pusat kota, justru dari sinilah kita bisa melihat realita masyarakat yang unpredictable. Polos dan masih mayoritas belum banyak gambaran masa depan” sambung Exma Mu’tatal Hikmah, Sekretaris Massive Action di Jombang.
Siswa-siswi pun antusias dengan kegiatan ini, “Siswa-siswi MAN 6 Jombang menjadi lebih semangat dan percaya diri bahwa madrasah kami mampu menggapai masa depan yang cerah” Ucap Jamal (17).
Kepala Madrasah MAN 6 Jombang,Fahmie Amrullah, pun juga berterima kasih dan berharap kegiatan sejenis ini dilakukan secara kontinyu untuk membantu merubah mind set anak didiknya dalam menggapai masa depan, “Jangan senang menjadi manusia yang tertinggal di provinsi yang tidak tertinggal, jangan senang menjadi manusia yang tertinggal di Indonesia yang seharusnya tidak tertinggal.” pesannya. (ika/uyo)