IM.com – Hampir tigapuluh tahun revolusi digital berlangsung di belahan dunia. Suatu perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi sejak 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi digital menandai awal era informasi menggeser revolusi pertanian dan revolusi industri. Atau fase ketiga dari perkembangan budaya, diawali budaya agraris berkembang ke budaya teknologi kemudian budaya informasi, sedang fase keempat adalah budaya jasa.
Seorang warganet,Imam Budianto mengudar pemikiran, sebenarnya hampir satu dasawarsa Indonesia terlambat dalam mengadopsi teknologi komunikasi khususnya internet. Dengan munculnya budaya digital, masyarakat sangat cepat menerima perkembangan teknologi tersebut. Di lihat secara global Indonesia siap dalam menerima budaya digital. Budaya digital dibutuhkan dalam mencapai pertumbuhan yang positif sesuai dengan dinamika jaman.
Meski sangat terlambat, Korem 082/CPYJ berusaha meningkatkan kemampuan personilnya, diantaranya dengan menggelar edukasi digital berupa pelatihan editing foto dan video dengan menempati ruang data Makorem, Selasa (31/07/2018).
Program pelatihan tersebut selain diikuti personel Korem juga prajurit dari masing-masing perwakilan seluruh Kodim di wilayah Korem 082/CPYJ. Kepala Seksi Personel (Kasi Pers) Korem 082/CPYJ, Letkol Inf Yudo Wasono menuturkan, pelatihan yang berlangsung seperti saat ini, merupakan salah satu kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh seluruh personel di wilayahnya.
“Pelatihan seperti ini akan rutin kita gelar untuk mengoptimalkan kinerja anggota, terutama saat ini yang membutuhkan kecepatan laporan dari lapangan, apalagi satuan kewilayahan,” kata Letkol Yudo Wasono.
Selain penguasaan komputer, para peserta juga dilatih cara pembuatan video, editing foto. “Setelah mengikuti pelatihan ini, semua peserta diharapkan bisa bagaimanapun caranya karena teknologi digital berkembang sedemikian pesat,” tegasnya.
Sebagai wacana, perusahaan ketenagakerjaan Amerika Serikat, Career Trend, baru-baru ini mengungkap 10 pekerjaan yang diprediksi akan tergerus karena era digitalisasi pada 2018. Sepuluh jenis pekerjaan itu adalah agen perjalanan, kasir, pekerja percetakan, nelayan, pekerja di industri perhiasan, petani, pegawai pos, sopir pribadi, jurnalis siaran, serta pengantar surat kabar dan pizza.
Hal yang sama sudah diprediksi oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) berdasarkan survei tahun 2016 yang dilakukan di 15 negara. Survei tersebut menyebutkan ada 7,1 juta pekerjaan yang perlahan-lahan akan hilang karena tak lagi dibutuhkan. Hilangnya pekerjaan lama tersebut hanya akan dikompensasi oleh munculnya 2,1 juta pekerjaan baru di bidang komputer, matematika, dan teknik.
Kesimpulannya adalah bagaimana membuat individu berfikir cerdas dalam kemunculan era digital, Jika tidak justru era digital akan membuat kemunduran nilai-nilai manusia itu sendiri. (rem/uyo)