IM.com – Satpol PP Kota Mojokerto menggelar razia pelajar yang bolos Selasa (22/11).. Hasilnya sedikitnya 10 pelajar SMA/SMK yang membolos di sejumlah tempat hiburan di Kota Mojokerto diciduk, Tiga pelajar kedapatan mengoleksi puluhan video porno di ponsel mereka.
Para pelajar nakal itu ditangkap anggota Satpol PP Kota Mojokerto di sejumlah lokasi pada jam sekolah. Di sebuah rental game online di Jalan Lawu, petugas mengamankan 4 pelajar SMAN 2 Kota Mojokerto.
Di sebuah warung kopi di Jalan Raya Meri, petugas menangkap 4 pelajar asal SMK Tamansiswa, Kota Mojokerto. Sementara di sebuah jalan sepi di Perumahan Gatoel, sepasang pelajar yang sedang berpacaran turut diangkut petugas.
Para pelajar yang kepergok membolos itu diangkut ke kantor Satpol PP Kota Mojokerto di Jalan Bhayangkara. Petugas juga memeriksa ponsel pintar milik para pelajar. Dari situ lah terungkap tiga pelajar mengoleksi puluhan video dan gambar porno. Petugas pun menyita ketiga ponsel tersebut sebagai barang bukti. Selain itu, beberapa batang rokok juga disita dari para pelajar.
“Yang kami temukan ada konten pornografi di ponsel milik siswa SMAN 2. Dua ponsel lainnya milik siswa SMK Taman Siswa, kami temukan sampai 20 video porno, gambar pornonya lebih dari 20,” kata salah seorang anggota Banpol Satpol PP Kota Mojokerto.
Salah seorang pelajar yang terjaring razia, AA (17) mengaku nekat membolos lantaran tak suka dengan mata pelajaran di sekolahnya. Siswa kelas XI SMKN Trowulan ini mengajak serta kekasihnya yang tak lain adik kelasnya di sekolah yang sama.
Namun, ulahnya itu kepergok anggota Satpol PP saat sedang asyik berduaan dengan kekasihnya di gang sepi Perumahan Gatoel. “Dia (pacar AA) saya jemput di depan sekolah pagi tadi. Kemudian saya ajak nongkrong di tempat itu, kami hanya ngobrol saja,” ungkapnya.
Sementara Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Mashudi mengatakan, selain diberi pembinaan, para pelajar nakal itu diminta membuat surat pernyataan tak akan membolos lagi. Petugas juga memanggil pihak sekolah dan orang tua siswa. Upaya itu untuk memberikan efek jera kepada para pelajar tersebut.
“Anak-anak yang bolos kami kembalikan ke sekolah masing-masing untuk dibina, kami siapkan juga konseling bagi yang membutuhkan. Untuk yang mengoleksi video porno akan kami koordinasikan dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan,” cetusnya.
Selain itu, lanjut Mashudi, pihaknya juga menindak para pemilik warung dan rental game online yang menyediakan tempat bagi pelajar untuk membolos. “Pertama kami panggil, kami bina, kami buat kesepakatan tertulis. Kalau warung kecil yang tak berizin, tentunya kami beri peringatan. Kalau mereka masih melanggar kami tutup tempat usahanya,” tandasnya. (bud/uyo)