IM.com – Era digital yang berkembang pesat memungkinkan setiap orang bisa membuat film. Untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas perfiliman di kalangan pelajar setingkat sekolah menengah atas di Kabupaten Mojokerto, Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata setempat menggelar workshop film Rabu (30/11).
Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto H. Ustadzi Rois SH. M.Pd mengungkapkan tujuan acara ini agar produksi perfilman dari kalangan pelajar makin bergairah dan berkualitas.
“Semoga industri kreatif khususnya perfilman di Mojokerto berkembang dan dapat memantik bakat sinesis muda. Bapak Bupati sangat mendukung kegiatan ini,” ucapnya dalam sambutan membuka acara tersebut.
Loeloe Hendra pemateri alumnus Institut Seni Yogyakarta menjelaskan, potensi pengembangan film masih cukup luas. Apalagi di era digital sangat memungkinkan setiap orang bisa membuat film. “ Saat ini justru yang menjadi modal utama adalah idea sebuah konsep membuat film. Soal alat dan pendukung lain itu nomer kesekian. Bikin konsep yang unik yang jarang atau belum dibuat orang lain,” ujarnya.
Menurutnya cukup banyak persoalan persoalan riil di sekitar yang menarik. Kita yang harus jeli dan menangkap sebagai bahan konsep. “ Ada banyak tema yang hidup di sekitar kemajemukan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan kepekaan dalam si pembuat film untuk mengangkat realitas yang ada,” papar Loeloe yang telah memproduksi film pendek tentang orang yang tidak memiliki nama diri berjudul Onomastika diproduksi tahun 2014.
Workshop film yang digelar sehari di aula Disporabudpar, selain menghadirkan Loeloe Hendra sebagai pemateri ‘bagiamana membuat film’ juga ada pemateri Setyo Junaedi asal Trowulan Mojokerto. Setiyo Junaedi membekali kepada peserta lebih ke arah teknis mengenal alat dan tahapan pelaksana produksi film. (gie/uyo)