Kenduri layah 5000 yang sudah rutin digelar Pemkot Mojokerto memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kian diminati publik sebagai wisata budaya

IM.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kota Mojokerto sudah menjadi hajatan rutin yang digelar tiap tahun. Sebagaimana tahun sebelumnya, peringatan Maulid kali ini akan diisi dengan kenduri layah bersama seluruh mayarakat, RT/RW, lembaga sekolah, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto,Mojokerto.

Kegiatan dengan tema Kenduri 5000 layah kali ini akan lebih meriah dibandingkan dengan peringatan sebelumnya, karena tak hanya 5000 layah saja yang menjadi daya tarik. Acara yang digelar sebagai agenda tahunan pariwisata Kota Mojokerto ini juga ada arak-arakan tumpeng raksasa dan gunungan onde-onde setinggi 2 meter. Ini sebagai simbol jajanan khas Kota Mojokerto.

Bertempat di lapangan Raden Wijaya Jalan Raya Surodinawan Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto, Senin (12/12) mulai pukul 07.00 WIB, kegiatan kenduri Maulid ini akan diawali dengan pawai dan parade budaya. Peserta pawai akan berjalan kaki mengarak tumpeng raksasa, gunungan onde-onde, dan layah untuk kenduri, mulai dari perempatan Perumahan CSE (Citra Surodinawan Estate) Jalan Raya Surodinawan menuju Lapangan Raden Wijaya Surodinawan. Selain itu akan dimeriahkan sejumlah parade, diantaranya Pataka, drum band, dan atraksi barongsai, reog, bantengan, serta jaranan.

Peserta pawai kenduri ini terdiri dari RT di masing-masing wilayah di kota Mojokerto, yang membawa asahan layah berisi nasi dan lauk dengan memakai kaos warna oranye yang merupakan warna khas kota Mojokerto. Untuk gugus TK dan SD, guru/staf di Kota Mojokerto masing-masing akan membawa sepuluh asahan layah.

Sedangkan lembaga SMP/MTS, SMA/SMK/MA negeri dan swasta masing-masing membawa tujuh asahan layah, dan akan mengenakan batik rengkik khas kota Mojokerto. Demikian juga dengan SKPD akan mengikuti pawai dengan membawa tujuh asahan layah, dengan mengenakan batik rengkik yang juga merupakan salah satu seragam dinas di Kota Mojokerto.

Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mengatakan Pemerintah Kota Mojokerto ingin mengangkat budaya lokal masyarakat melalui kegiatan ini. Kearifan lokal masyarakat ini dijadikan sebagai agenda pariwisata disetiap merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Mojokerto. “Dengan makan bersama, suasana kebersamaan masyarakat akan terjalin saat makan dalam satu layah. Sehingga masyarakat akan semakin guyub rukun dan memiliki semangat gotong royong membangun kotanya,” kata Mas’ud.

Lebih lanjut ia berharap setiap Maulid Nabi Muhammad SAW, orang akan mengingat kalau di Kota Mojokerto pasti ada event wisata Kenduri Maulid. Dan wisatawan dari luar kota akan menjadikan acara ini sebagai agenda dan destinasi wisata ke Kota Mojokerto. (ika/uyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini