IM.com – Pelaksanaan proyek jalan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto berdampak menganggu arus lalu lintas di jalan utama. Kemacetan pun tidak dapat dihindari. Masyarakat yang melintas di jalur utama kiranya harus lebih sabar dan waspada.
Kondisi arus lalu lintas di jalur utama Kota Mojokerto terjadi carut marut itu berlangsung sejak awal November lalu. Bahkan cukup banyak pengguna jalan mencari jalan alternatif meski harus menempuh jarak lebih jauh dan kepadatan kendaraan.
Diprediksi kemacetan makin parah bakal terjadi menjelang akhir tahun. Pasalnya penyelesaian sejumlah proyek jalan ditarget menjelang akhir tahun. Satu diantaranya proyek jalan Gajahmada – Pahlawan (Gamapala). Proyek yang merusak jalur hijau itu ditarget akhir tahun ini harus selesai.
Bahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bakal menggelar 31 proyek aspal senilai Rp 47 miliar. Ini belum lagi garapan penggantian ugether dilaksanakan serentak di hampir seluruh ruas jalan protokol dan kelurahan.
Keluhan publik yang tidak nyaman melintas jalur utama Kota Mojokerto itu mendapat respon dan sorotan anggota DPRD setempat. “Kami sangat menyayangkan dampak sosial akibat dari pelaksanaan proyek-proyek yang ada. Mestinya, tidak sampai menganggu masyarakat seperti itu,” ungkap Ketua DPRD Kota Mojokerto, Purnomo.
Menurutnya proyek tersebut harusnya sudah jalan sejak sekitar pertengahan tahun. Sehingga dampaknya tidak langsung dirasakan masyarakat. “Jikalau proses lelang lancar, proyek itu sudah dikerjakan sejak pertengahan tahun ini. Tapi karena ada persoalan teknis seperti retender maka terjadi penumpukan proyek diakhir tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Sonny Basuki Rahardjo mengakui dampak lingkungan yang terjadi akibat pelaksanaan proyek massal. “Kita merespon itu, dan setelah pembahasan RAPBD akan ada penjelasan secara khusus dari DPU,” katanya.
Sebagai langkah kedepan pihaknya akan mengawal pelaksanaan kegiatan pembangunan secara lebih intensif. “Kita kawal sehingga tahun depan tidak ada penumpukan proyek. Terhadap kendala lelang segera mendapatkan solusi sehingga meminimalisir dampak sosial yang timbul,” janjinya.
Ia mengaku telah menegur pihak PU agar menertibkan rekanan terkait pelaksanaan proyek yang berdampak terhadap kemacetan dan penempatan material yang mengancam keselamatan pengguna jalan. “Kami sudah menegur PU agar menertibkan rekanannya agar tidak membuat macet dan bahaya,” katanya.
Semnetara proyek-proyek berpotensi bikin macet terjadi di sejumlah titik. Seperti terparah di jalan Gajahmada-Pahlawan yang seringkali buka tutup jalan. Akses ke kantor pemkot pun kerap ditutup. Termasuk pembedahan gorong-gorong Gajahmada menimbulkan kemacetan parah dari arah Empunala.
Proyek bikin macet juga terjadi di jalan Semeru, akses kendaraan roda empat tertutup sejak sebulan lalu. Juga, garapan pipa gas jalan Muria, ugether jalan Muria, ugheter jalan Joko Sambang, Jalan Cokroaminoto, pengaspalan di Alun-alun. (gan/uyo)