IM.com – Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) sukses mendirikan 3 kampung KB baru yang tersebar di setiap kecamatan. Jumlah capaian itu melebihi syarat yang ditentukan Pemprov Jatim, 1 kampung KB di kabupaten-kota.
Kepala DP3AKB Mochamad Ali Imron, mengatakan kini kampung KB sudah ada di setiap kecamatan yang ada di Kota Mojokerto. “ Awalnya hanya di Kecamatan Magersari, dan sekarang berkembang di Kecamatan Prajurit Kulon dan Kranggan,” ujarnya, Rabu (3/5-2017)
Adanya kampung KB, lanjut Ali Imron, sangat efektif menekan pertumbuhan jumlah penduduk. Khususnya pada warga yang keluarga pra sejaterah. “ Ada syarat pemilihan mendirikan kampung KB, diantaranya, lokasi di pemukiman padat penduduk yang tingkat capaian KB masih rendah. Dan status sosialnya masuk ketegori pra sejaterah,” terangnya.
Wilayah padat penduduk itu umumnya identik dengan banyak anak. Seperti di wilayah bantaran rel kereta api, bantaran sungai dan kawasan kumuh. Maka kondisi sosial ini tidak jauh dengan tingkat kemiskinan dan kriminalitas tinggi.
Kondisi demikian mendapat perhatian serius Pemkot Mojokerto. Melalui DP3AKB berupaya menekan kondisi sosial melalui program kampung KB. “ Masyarakat di daerah seperti itu harus diberdayakan dengan berbagai aktifitas agar punya kesibukan sehingga kampung KB bisa maksimal,” ujarnya.
Ali Imron juga menjabarkan tiga kampung KB yang didirikan yaitu di Lingkungan Randegan Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, RW 3 Lingkungan Kedungkwali Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan dan RW 1 Lingkungan Trenggelis Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon. “ Untuk Randegan sudah didirikan tahun 2016,” tandasnya.
Pemkot Mojokerto lanjut Ali Imron sangat berharap di 3 kampung KB itu bisa diintegrasi dengan program instansi lain. Sebab permasalahan di wilayah itu juga menjadi kewenangan banyak instansi. Seperti soal pernikahan dibawah umur 20 tahun dan kelahiran anak yang butuh akte kelahiran.(uyo)