IM.com – Setelah guru mata pelajaran (Mapel) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi, kini giliran guru mapel Sosiologi ditempah. Tepatnya dalam ajang Pendidikan dan Latihan Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Diklat SIM PKB). Bertempat di SMAN 1 Bangsal, sekitar 26 guru Sosiologi jenjang SMA negeri dan swasta se-Kabupaten Mojokerto mengikuti Diklat SIM PKB mulai Senin (16/10-2017).
“Masa diklat ini selama 14 hari. Terbagi atas 2 hari in service training (IN1). Kemudian 10 hari on the job learning (OJL), dan 2 hari lagi in service training (IN2). Usai kegiatan ini, seluruh guru peserta akan mengikuti post test online untuk mengukur kompetensinya,” ungkap Sudarto, S.Pd., M.Sosio., alumni Universitas Negeri Surabaya itu selaku Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Kabupaten Mojokerto.
Lebih jauh Sudarto mengungkapkan, kegiatan Diklat SIM PKB ini atas terbitnya surat tugas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto. Sedangkan pihak Cabdindik Wilayah Kab/Kota Mojokerto sendiri menindaklanjuti surat dari Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) PKn dan IPS Provinsi Jawa Timur Nomor : 2881/B9.3/PP/2017 tertanggal 25 September 2017.
“Diklat ini sangat bagus untuk peningkatan kualitas dan kompetensi para guru, khususnya yang mengampuh mapel sosiologi. Harapannya para guru dapat memberikan bekal kepada peserta didik secara maksimal sesuai tuntutan kurikulum dan tantangan jaman. Lebih sempurna lagi bila guru sosiologi tak hanya mampu melakukan transfer knowlegde semata, tetapi juga mengintegrasikan pendidikan karakter secara baik kepada siswa didikannya,” ujar guru sosiologi SMAN 1 Bangsal itu.
Kegiatan dibuka Drs. M. Taufik S.A., pengawas SMA dari kantor Cabdindik Mojokerto itu, juga langsung dimonitor Kepala SMAN 1 Bangsal. Dalam sambutannya, Taufik menegaskan kesempatan diklat ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh peserta. Setidaknya untuk saling bertukar informasi dalam rangka meningkatkan kompetensinya dalam bidang pembelajaran.
“Tugas berat menghadang seluruh guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui diklat ini setidaknya dapat mengapresiasi segenap kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas peserta didik kita,” ucap mantan guru PKn itu ketika ditemui usai acara di ruang laboratorium biologi SMAN 1 Bangsal.
Hal senada juga diungkapkan Dwi Ratna Wigati, S.Sos., guru sosiologi SMAN 1 Trawas. Menurutnya diklat ini pasti bagus bila melihat formula kurikulum pelatihannya. “Saya senang dapat ikut diklat ini. Selain dapat berkomunikasi dengan sesama guru sosiologi, juga menambah bekal dalam hal model-model pembelajaran,” ujarnya serius. (use/uyo)