IM.com – Keindahan wilayah akan memberi energi positif bagi kejiwaan penghuninya. Setelah menghiasi lingkungan dengan penghijauan, kini warga kampung Purwotengah, Mojokerto mempercantik lingkungannya dengan seni mural bertema nilai-nilai yang tersirat dalam Pancasila sebagai pesan moral secara visual.
Citarasa publik akan terus berkembang seiring dengan kultur masyarakatnya. Seperti itulah yang terbaca pada perkembangan kampung Purwotengah, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto yang kini tampak semakin indah oleh adanya goresan mural di sepanjang dinding gang 2, 3 dan 4 wilayah RT 03 RW 01.
“Dari dialog kecil bersama teman-teman kemudian muncul ide untuk mpeembuat mural sebagai alternatif media penyampaian pesan secara visual. Kalau pesannya disampaikan secara verbal, terkadang tidak sampai sasaran. Tetapi dengan bentuk visual maka akan melekat dalam memori siapapun yang melihatnya,” tutur Muji Slamet, Ketua RT 03 RW 01.
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen. Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan pewarna apapun seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
Lebih lanjut Muji menuturkan, Purwotengah bukan tergolong kampung kumuh tapi warga ingin mengubah menjadi lebih indah lagi. Awalnya, temboknya dicat warna-warni kemudian sejak awal September 2017 dikembangkan ke bentuk mural dengan tema-tema yang aktual, seperti kebangsaan, pengingatan akan jadwal belajar bagi anak-anak serta tentang toleransi.
Proses pengerjaannya dilakukan secara gotong royong setiap hari Sabtu dan Minggu, pun pengadaan materialnya dikumpulkan dari sumbangan, dan sekarang jerih payah warga sudah membuahkan keindahan. Baik warga kampung maupun orang luar yang sedang melewati kawasan itu sering bergoto ria.
Dengan berubahnya wajah kampung Purwotengah tampaknya menggugah warga kampung sekitarnya untuk menduplikasi keindahan itu di lingkungannya. (ning/uyo)
