IM.com – Petugas piket pos lantas 902 Jampirogo berhasil mengamankan tiga pembajak mobil boks nopol L 8862 VA yang mengangkut obat nyamuk.
Penangkapan bermula laporan korban, yaitu Eko Santoso, karyawan CV Kuda Raya Karua Nusa pada Sabtu (25/11/2017) siang yang menjadi korban perampokan kemudian direspon oleh petugas piket pos lantas 902 Jampirogo.
Tiga dari 5 perampok yang berhasil diamankan merupakan warga Kota Surabaya. Mereka terdiri atas Rianto (39) warga Simo Gunung Baru, Banyu Urip. Yuliono (42) warga Johor Baru DKA 54, Perak Timur. Tedy Pernomo (41) warga Tembok Dukuh 9-A/1 Gundih, Kecamatan Bubutan.
Petugas juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 63.600.000, 20 sejumlah kardus berisi obat nyamuk dan mobil boks nopol L 8862 VA.
Menurut Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata, korban bersama dua temannya mengendarai mobil boks bermuatan obat nyamuk dari Jombang ke Surabaya. Di dalam mobil tersebut terdapat brangkas berisi uang Rp 63.600.000.
Namun saat berhenti buang kecil di Jalan By Pass Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Mojokerto mobilnya dirapas oleh sekelompok orang yang mengendarai mobil Avanza.
“Lima orang turun dari mobil Avanza kemudian menyandera dua penumpang mobil boks. Sementara Eko Santoso berhasil melarikan diri kemudian menuju ke Pos 902 Jampirogo untuk melapor. Dengan cepat petugas mengajak Eko untuk mengejar para perampok dan berhasil dihentikan di utara terminal Kertajaya depan SPBU. Dari lima pelaku, diamankan tiga orang,” katanya.
Dua rekan korban yang sempat disandera para pelaku dalam mobil berhasik diselamatkan bersama barang bukti. Yakni mobil boks nopol L 8862 VA, 20 kardus obat nyamuk serta uang tunai sebesar Rp63.600.000.
“Dua perampok yang melarikan diri masih dalam pengejaran petugas. Para pelaku dijerat Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasaan dengan ancaman 12 tahun penjara. Bagi petugas yang berhasil melakukan penangkapan kasus ini, kami akan memberi penghargaan,”tutur Leonardus.
Salah seorang perampok bernama Tedy Pernomo mengaku bahwa aksi kejahatannya baru pertama kali dilakukan. “Sasarannya sudah diketahui dari AD (rekannya yang melarikan diri, karna dia pernah kerja di perusahaan obat nyamut tersebut. Dia teman satu kampung dengan saya,” ujar Teddy, bapak tiga anak yang berprofesi sebagai tukang tatto ini.(ning/uyo)