IM.com – Disaat banyak orang merayakan menyambut pergantian tahun 2017 ke 2018 dan menimbulkan sampah ini berbeda yang dilakukan masyarakat Dusun/Desa Trawas Kabupaten Mojokerto. Mereka justru berkreasi untuk mengolah sampah.
Aneka lomba pemanfaatan sampah, digelar sejak Minggu (31/12-2017) pagi hingga dini di Jalan Tirto Argo – Dusun Trawas. Mengangkat tema “Pergantian Waktu – Pergantian Perilaku” akhirnya tergelar sedikitnya empat lomba.
Mulai lomba pemilihan sampah, pengumpulan sampah anorganik, lagu lingkungan, dan lomba fashion show recycling. Malam harinya digelar pentas karawitan dan nonton bareng film lingkungan.
“Pola pikir masyarakat tentang sampah harus diubah. Tentunya selain melalui aksi nyata juga melalui pendidikan masyarakat. Bila pemikiran masyarakat telah berubah, meski bertahap dan butuh waktu, setidaknya semua itu untuk anak cucu dan keluarga. Penanganan dan pengolahan sampah harus lebih kritis dan bijak,” ujar Muryanto (43), Ketua Panitia Kegiatan Refleksi Tahun Baru Dusun Trawas.
Masih menurut Cak Ambon, sapaan akrab Muryanto. Seluruh kegiatan yang tergelar berkat kerjasama dan swadaya masyarakat. Selain itu keterlibatan dukungan berbagai pihak menjadikan suksesnya kegiatan tersebut.
“Saya hanya bisa berterima kasih atas kepedulian masyarakat, institusi, dan perusahaan yang sudah mendukung acara ini. Semoga masyarakat dan dunia industri lebih peduli atas pengelolaan sampah,” ujar lelaki hitam manis yang juga pengurus bank sampah induk kabupaten Mojokerto sekaligus pegurus pengelolah sampah “Kunto Dewo” Dusun Trawas itu.
Tercatat di admin panitia, sedikitnya ada dua belas pendukung acaranya. Mulai Wehasta, PPLH Bali, Bank Jatim, Tupper War, Multi Bintang Indonesia, Trawas Trachion Carnival, Mingsro Laras, Bank Sampah Berseri, Karang Taruna, Pengelola Sampah Kunto Dewo, dan Pemerintah Desa Trawas.
Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Wehasta – Trawas, Sisyantoko (43). Menurut Toko, sapaan karibnya, kegiatan yang digelar menjelang perayaan tahun baru ini sekedar mengingatkan masyarakat. Khususnya dalam hal penanganan masalah sampah.
“Sampah saat ini menjadi masalah pelik yang harus mendapatkan penanganan serius. Oleh karenanya, saya sangat berharap pihak pemerintah desa dapat mengalokasikan anggaran untuk masalah sampah di RAPBDesa,” tegasnya.
Oleh karenanya, lanjut Toko, harus ada upaya-upaya konkret dalam meminimalisir sampah sekaligus upaya cerdas dalam pemanfaatannya. Kegiatan ini juga digelar sebagai bukti kepedulian masyarakat Trawas atas kompleksitas masalah sampah. “Kita juga lagi menjalankan program CSR dari PLN untuk penanganan dan pengelolaan sampah,” imbuhnya serius.
Sementara itu, Samiaji, Kepala Dusun Trawas, secara prinsip sangat mendukung semua kegiatan dan aktifitas yang dilakukan warganya. Apalagi kegiatan yang bersifat positif dan membangun kemandirian masyarakat.
“Saya atas nama pribadi maupun pemerintah desa jelas mendukung kegiatan warga. Sampah itu terlihat biasa, tapi bila tidak ditangani serius, tentu dapat mengakibatkan masalah yang luar biasa,” ujar Samiaji usai mengikuti acara.(use/uyo)