IM.com – Tim dokter RS Bhayangkara Surabaya selesai mengautopsi jenazah Ngadani (45), pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mojokerto yang tewas dengan luka parah di wajah.
Selain luka parah di wajah, dokter juga mendapati saluran pernafasan korban tersumbat darah.
Proses autopsi yang dilakukan di kamar jenazah RSUD RA Basoeni, Gedeg, Mojokerto itu tuntas sekitar pukul 19.30 WIB. Belasan dokter muda dan dokter spesialis forensik RS Bhayangkara Surabaya dilibatkan dalam autopsi ini.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Surabaya dr Bambang Widhiatmoko yang memimpin autopsi mengatakan, luka paling parah ditemukan di bagian wajah Ngadani. Menurut dia, luka tersebut akibat benturan dengan benda keras.
Rupanya luka itu, lanjut Bambang, tak membuat korban langsung tewas. Pasalnya, darah yang mengucur dari luka tersebut terhirup oleh korban hingga masuk ke saluran pernafasan. Bahkan darah tersebut masuk ke paru-paru korban.
“Penyebab lain seperti kerusakan pada otak karena korban luka parah di area kepala mungkin terjadi. Namun, tersumbatnya saluran nafas oleh darah mempercepat kematian korban,” kata Bambang kepada wartawan di lokasi, Kamis (4/1/2018) malam.
Selain di wajah, kata Bambang, luka-luka memar juga ditemukan di lutut dan mata kaki Ngadani. Terkait kemungkinan korban di bawah pengaruh miras sebelum tewas, dia memastikan tak mencium bau alkohol pada jasad korban.
“Namun untuk alkohol harus diuji lab,” ujarnya.
Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kasat Reskrim Polresta Mojokerto AKP Suhariyono menjelaskan, kesimpulan akhir penyebab kematian Ngadani akan diambil setelah hasil resmi autopsi keluar.
“Yang jelas sementara ada luka-luka di bagian muka korban, disebabkan oleh apa? Tadi disampaikan dokter akibat benturan benda keras,” terangnya.
Sampai saat ini, kata Suhariyono, proses penyelidikan terus dilakukan. Selain menunggu hasil autopsi resmi dari RS Bhayangkara Surabaya, pihaknya juga memintai keterangan para saksi.
“Nati hasil olah TKP, keterangan saksi kami padukan dengan hasil autopsi dokter forensik,” cetusnya.
Suhariyono menambahkan, Ngadani merupakan PNS di bagian Tata Usaha (TU) BPN Kota Mojokerto. Sebelum tewas, korban diketahui hendak pulang dari kantor ke rumahnya di Dusun Kalimati, Desa Mojodadi, Kemlagi sekitar pukul 02.20 WIB.
Namun, sekitar pukul 03.00 WIB, korban ditemukan warga bersimbah darah dengan luka parah di bagian wajah. Ngadani tergeletak di sawah Desa Banjarsari, Jetis.
Oleh warga, Ngadani sempat dikira korban kecelakaan lantaran sepeda motor korban juga ditemukan di lokasi. Namun, keluarga korban meminta dilakukan autopsi. (kus/uyo)