IM.com – Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMAN 1 Kutorejo baru saja mengukir prestasi gemilang. Tim berjuluk “Orgadraku” atau Organisasi Bendera Kutorejo itu, menyabet juara umum Lomba Keterampilan Baris-Berbaris (LKBB) yang digelar SMAN 2 Kota Mojokerto memperebutkan tropi bergilir Komandan Kodim 0815.
Qusuma Astuti Muhdi Agung (XII.IPA.2), pendamping Tim Orgadraku, mengatakan bila gelar juara umum diraih setelah timnya merebut dua posisi utama di LKBB Mayor 2018. Tepatnya meraih juara di kelas Madya 1 dan meraih piala tetap Best Variasi.
Gabungan kedua juara itulah yang akhirnya mampu menobatkan Paskibra SMAN 1 Kutorejo sebagai juara umum. “Berkat latihan keras prestasi pun kita raih,” ujar Qusuma, mantan ketua Paskibra SMAN 1 Kutorejo seraya menyebut pelaksanaan even itu pada Minggu (04/02-2018)
Hal senada diungkapkan Chandra Aneilla Febritia (XI.IPA.2), baginya, prestasi yang baru diraih tim Orgadraku merupakan bukti atas hasil kerja kerasnya latihan selama ini. Meski dengan seragam sewaan, nyatanya gerakan mereka mampu membuat juri memberi nilai lebih dibanding tim lain sepertandingan.
“Saya dan Tim Orgadraku bertekad mempertahankan prestasi ini. Konsekuensinya memang kita lebih intensif dalam latihan. Saya dan seluruh anggota Paskibra ingin mendukung kebijakan sekolah yang sudah totalitas memfasilitasi, agar kami selalu dapat berprestasi,” ujar Neilla, yang kini duduk sebagai Ketua Paskibra SMAN 1 Kutorejo.
Sementara itu, luapan rasa bangga sekaligus bersyukur atas prestasi Paskibra, ditunjukkan Kepala SMAN 1 Kutorejo, Drs. H. Samsul Mu’arifin, M.Pd. Menurutnya, prestasi peserta didiknya itu merupakan salah satu bukti atas hasil proses pembinaan yang dilakukan seluruh elemen di sekolah. Sedangkan peserta didik juga menyadari bila dalam meraih prestasi sangat membutuhkan kerja keras.
“Saat ini, sekolah sedang taraf mencari identitas. Oleh karenanya setiap perubahan yang terjadi harus disikapi secara arif dan bijaksana. Setiap kebutuhan aktifitas peserta didik sudah diusahakan semaksimal mungkin. Sehingga prestasi ini menjadi salah satu efek atas kebijakan dan pemenuhan kebutuhan peserta didik dalam belajar,” ungkap Samsul.
Masih menurut Samsul, keberhasilan Paskibra meraih prestasi itu merupakan salah satu unsur pendukung dalam rana “menjual” sekolah pada masyarakat. Usaha yang sudah dilakukan pimpinan sekolah dan dewan guru, akan lebih ideal lagi sempurna bila disertai dengan unjuk prestasi peserta didiknya.
“Perubahan harus kita wujudkan. Simbol sekolah pinggiran harus jadi pelecut bagi semua elemen di sekolah untuk berprestasi. Tanpa mengesampingkan potensi lokal, saya bersama dewan guru berusaha maksimal demi eksistensi dan kredibilitas sekolah ini. Alhamdulillah peserta didik berperan aktif dan masyarakat lebih percaya pad sekolah,” tuturnya. (use/uyo)