IM.com – Sebagai wujud terimakasih dan bentuk kepedulian, tahun ini Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo kembali memberikan apresiasi kepada 500 seniman dan budayawan Jatim berprestasi. Seniman dan budayawan berprestasi ini berasal dari berbagai daerah di Jatim.
“Para budayawan dan seniman telah banyak memberikan kontribusi dalam mengembangkan seni budaya di Jatim secara luar biasa. Mereka inilah yang membuat Jatim, selama hampir 10 tahun saya memimpin, menjadi tenang, aman dan nyaman,” terang Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim saat menghadiri acara Apresiasi Seniman Berprestasi Provinsi Jatim Tahun 2018 di Graha Wisata, Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Selasa (5/6-2018) pagi.
Menurutnya, kebudayaan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Budaya mampu membuat manusia berbeda dari makhluk yang lain, budaya mampu menghaluskan sesuatu yang kasar, serta budaya mampu membangun peradaban.
“Seorang ahli mengatakan bila suatu negara ingin makmur dan maju maka basis pembangunanya adalah kebudayaan. Maka basis pembangunan Jatim selain spiritual adalah budaya yang menghaluskan peradaban,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Tidak hanya itu, kebudayaan juga mampu menjadi alat penangkal atau solusi terhadap kekerasan, termasuk masalah terorisme. Masalah terorisme ini harus terus dilawan salah satunya melalui pendekatan budaya dan pendekatan hati.
“Banyak orang-orang yang merasa sepi di tempat ramai, kelihatannya banyak orang tapi mereka disingkirkan dari komunitas. Disingkirkan karena lemahnya budaya dan peradaban. Orang-orang seperti inilah yang harus dirangkul,” tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga menyinggung terorisme atau ekstrimisme, yang disebutnya sebagai subyektifitas sangat berlebihan menganggap orang lain sangat ekstrim.
“Disinilah ciri budaya, yakni merangkul kemudian menyapa. Ada sentuhan, pundaknya ditepuk-tepuk, hatinya yang disapa. Bila ingin Jatim lebih damai maka doronglah seniman dan budayawan untuk terus berkarya,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Ditambahkannya, budaya juga mampu membuat perilaku menjadi egaliter. Kebudayaan pula yang membuat suasana lebih damai dan saling menghargai, dimana kritikan disampaikan lebih lunak. “Tidak sopo siro sopo ingsun, tapi membuat orang merasa sama. Seperti nonton wayang semua orang sama-sama duduk sehingga tidak emosional,” katanya.
Di akhir sambutannya, Pakde Karwo berpamitan kepada seluruh seniman dan budayawan karena masa jabatannya akan berakhir pada Februari 2019 mendatang. “Saya menyampaikan maaf dan juga terimakasih kepada bapak ibu semua. Semoga Bulan Ramadhan ini membawa keberkahan untuk kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim, Dr. H. Jarianto, M.Si mengatakan, acara pemberian apresiasi ini rutin dilakukan setiap tahun. Apresiasi dilakukan untuk membangun tali silaturahmi antara pemerintah dengan seniman dan budayawan guna mendorong semangat dan motivasi seniman untuk terus berkarya dan melestarikan seni budaya. Juga, sekaligus wujud penghargaan atas dedikasi dan loyalitas para seniman dan budayawan yang telah mengembangkan seni budaya di Jatim.
“Ini hanya salah satu acara, masih ada penghargaan-penghargaan lain yang diberikan terhadap seniman. Pak Gubernur sendiri selalu memberi apresiasi tinggi terhadap teman-teman seniman di Jatim,” katanya.
Dalam acara ini Pakde Karwo secara simbolis memberikan tali asih berupa uang pembinaan dan sembako kepada 10 orang perwakilan seniman dan budayawan berprestasi. Kesepuluh seniman berprestasi tersebut diantaranya Dian Nova Saputra dari Kab. Trenggalek (seni tari), Martina Saraswati dari Kab. Banyuwangi (teater), dan Nihayah dari Kab. Ponorogo (reog). Acara ini juga diramaikan dengan penampilan ludruk Cak Agus Koprit dan Cak Tawar.
Turut hadir Ketua Dewan Kesenian Jatim, Taufik Hidayat, S.Pd atau Taufik Monyong, para budayawan, akademisi, beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta Kepala Dinas Pariwisata Kab/Kota se-Jatim. (kim/uyo)