Agus Harimurti Yudhoyono, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

IM.com – Partai Demokrat rupanya punya agenda lain jangka panjang dalam sikap politiknya yang akhirnya memaksakan dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebagai imbalannya, Demokrat meminta janji Prabowo dan Gerindra untuk mendukung Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2024.

Skenario ini sangat lazim terjadi dipanggung politik. Kendati dengan skenario ini, Demokrat sama saja memasang muka tebal. Betapa tidak, Demokrat melalui Wasekjen Andi Arief sempat emosional dan menyudutkan Sandiaga dengan tuduhan money politic Rp 1 triliun kepada PAN dan PKS kala Prabowo menetapkan pilihannya pada mantan Wakil Gubernur DKI itu.

Andi Arief bahkan menyebut Prabowo hanya jenderal kardus yang lebih memilih logistic dibanding perjuangan dan militansi kader partai untuk merebut kekuasaan melalui Pilpres 2019. Pada akhirnya, bukan hanya legowo menerima Sandiaga sebagai cawapres, Demokrat pun rela menunggu hingga 2024 agar AHY benar-benar bisa maju di Pilpres.

“Kita persiapkan AHY untuk 2024, maka hashtag kita di 2019 adalah pemimpin muda,” ujar Wasekjen Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana, Rabu (29/8/2018).

Bagaimana jika Prabowo masih berhasrat tinggi maju sebagai calon presiden di 2024?  Putu meyakini Prabowo tidak akan mengambil sikap itu. Ia yakin Prabowo akan memberikan kesempatan kepada tokoh yang lebih muda untuk maju di Pilpres 2024.

“Pak Prabowo sekali saja sudah cukup ya, karena dia hanya ingin melakukan perubahan,” kata Putu.

Anggota Komisi X DPR itu juga menyebut Prabowo sudah memberikan tanda-tanda siap mendukung AHY untuk masa yang akan datang. Putu mencontohkan saat Prabowo mendaftar Pilpres di KPU awal Agustus lalu, ia mengajak AHY berfoto bertiga dengan Sandiaga.

“Simbol Prabowo menunjukkan Sandi-AHY itu kuat sekali. Waktu di KPU gitu kan. Lagi pula Sandi itu perlu AHY. Suara milenial, khususnya milenial yang perempuan itu ada di Mas AHY,” jelasnya.

Meski demikian, Putu tak memberikan jaminan AHY akan bersama Sandiaga pada Pilpres 2019 nanti. Bisa saja, menurutnya, AHY dilirik kelompok lain.

“Mas AHY siap memberikan pengabdiannya. Tinggal siapa yang akan lihat potensi Mas AHY, kubu mana. Nanti tinggal dilihat bagaimana dinamikanya kan,” tutur Putu.

Demokrat Tak Ingin Prabowo-Sandiaga Menang

Pernyataan elit Demokrat ini menanggapi pendapat koleganya, Ruhut Sitompul yang mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 ini. Sebelumnya, Ruhut melihat partainya setengah hati dalam mendukung Prabowo-Sandiaga.

“Feeling gua mereka enggak mau itu (Prabowo-Sandi) menang. Semua ini yang mau menang pak Jokowi pak Kiai Ma’ruf. Eh, emangnya Agus ikut total yang mereka bilang mau jadi dayang-dayangnya Sandi, sekarang aja ngotot mereka Agus jadi presiden, apalagi 2024,” kata Ruhut di posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).

Dukungan setengah hati ini, kata Ruhut, karena PD tak mau Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres 2019. Karena menurutnya, hal ini bisa mengganjal langkah AHY di 2024 nanti. Menurut Ruhut, jika  Prabowo terpilih di 2019, maka dia akan kembali maju di 2024 bersama Sandiaga Uno.

Menurut perkiraannya, selain memprioritaskan Pileg 2019, Demokrat akan kembali mengorbitkan AHY dalam Pilpres 2024. Pendampingnya bisa saja Sandiaga Uno.

“Kenapa, 2024 zona bebas, Persaingan yang muda-muda itu maju semua,” cetus Ruhut. (tik/im)

18

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini