IM.com – Tempat eksotis tidak harus ada ditepian pantai, dipenuhi tanaman yang indah atau ada bangunan historis, bisa jadi kawasan yang jauh dari unsur wisata, menjadi destinasi tersendiri. Perbukitan yang terlihat jelas dari sudut jalan yang berkelok-kelok dan terkadang naik turun, serta pohon beragam jenis hingga tanah yang curam tapi dipenuhi tanaman milik warga, mewarnai ekspedisi Penrem 082 dalam mengeksplorer segala sesuatu yang ada di Desa Blimbing dan Jugo.
Kedua desa tersebut masuk areal lereng Gunung Wilis dan disinilah keberadaan TMMD selama sebulan penuh, dan nantinya akan berlangsung berbagai aktifitas yang berhubungan erat dengan TNI, khususnya Kodim 0809/Kediri serta Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kabupaten Kediri.
Di siang hari, cuaca panas akan tidak terasa dikala posisi kaki sudah berada diketinggian tanah yang jauh dari keramaian perkotaan. Sawah warga di kedua desa tersebut, rata-rata tidak terhampar atau mendatar, tetapi lebih tepatnya tampak siring. Jagung mendonimasi tanah-tanah yang terlihat jelas dari kejauhan, meskipun saat ini masih musim kemarau, hijaunya dedaunan masih berstatus mayoritas.
Keberadaan Posko Media Center terletak agak jauh dari batas Desa Blimbing atau sekitar 6 km dan cukup jauh dengan batas Desa Jugo atau sekitar 21 km. Posko Media Center ini berada di Balai Desa Blimbing dan disinilah segala pusat informasi bergulir seiring waktu yang terus bergerak maju.
Tidak ada yang menonjol didalam ruangan balai desa ini, hanya 1 unit laptop disertai 1 unit printer dan setumpuk kertas putih polos yang ada di meja berukuran sedang. Perlengkapan lain, hanya berupa fasilitas komunikasi HT (Handy Talkie), dikarenakan komunikasi lainnya berbasis seluler atau internet tidak memungkinkan dipasang disini, disebabkan tidak adanya sinyal seluler maupun internet sama sekali.
“Jadi, jangan tanya, bagaimana bisa telepon atau bagaimana bisa berinternet, sekalipun ditangan menggenggam Ponsel berkelas atau mahal, karena benda itu dipastikan tidak akan berfungsi ditempat ini,” ungkap Kapenrem 082, Mayor Caj Chandra Yuniarti,” Jumat (28/9/2018).
Menurutnya, tempat ini sangat tidak cocok bagi orang yang setiap harinya tidak bisa lepas dengan gadget, medsos ataupun lainnya yang harus menggunakan jaringan internet. Apalagi e-sports sejati, dipastikan tidak bakal kerasan tinggal di tempat ini. Tetapi, tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin jauh dari kebisingan dan padatnya lalu lintas.
“Didalam ruangan berukuran 5 x 6 meter inilah, segala kegiatan selama sebulan penuh dipublikasikan, dan ditempat ini juga, segala informasi atau data yang dibutuhkan, tersedia,” jelasnya.
Terlepas dari itu semua, jalanan di Desa Blimbing dan Jugo harus ditempuh, walaupun pada kenyataannya tidaklah semudah mengendarainya di jalanan perkotaan yang mayoritas lurus dan datar. Publikasi harus tetap jalan dan masyarakat harus sedikit banyak tahu apa saja yang diadakan dikedua tersebut. (rem/uyo)