IM.com – Uus Sukmana mengakui bendara yang dibawa dan dikibarkannya saat peringatan Hari santri Nasional (HSN) di lapangan Limbangan, Garut, Senin (22/10/2018) adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Peserta aksi unjuk rasa 212 ini membeli bendera itu melalui penjual online di facebook.
“Memperoleh bendera dengan membeli secara online melalui facebook, yang diiklankan oleh salah satu facebook. Akun tersebut menyebut bendera tersebut sebagai bendera HTI,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Pol) Arief Sulistyanto dalam jumpa pers di gedung Rupatama Mabes Polri, Jumat (26/10/2018).
Arief menjelaskan, dalam acara HSN di Garut tersebut panitia juga telah membuat aturan kalau yang boleh dikibarkan adalah bendera Merah Putih. Saat Uus mengibarkan bendera yang disebut bendera HTI, maka panitia mengamankan dan meminta keterangan Uus. (Baca: Atribut Mirip Bendera HTI Dibakar, Puluhan Ribu Netizen Tandatangani Petisi Pembubaran Banser).
Sementara anggota Banser secara spontan membakar bendera yang dibawa Uus. Sehingga, ketiga anggota Banser itu tidak sengaja membakarnya.
Menurut Kabareskrim, Uus juga mengetahui bahwa Bendera itu sering digunakan HTI dalam acara-acara yang digelar ormas tersebut. Ia menjelaskan, HTI memang tidak pernah mendaftarkan bendera tersebut sebagai bendera ormasnya.
Apalagi, HTI sebagai ormas sudah resmi dibubarkan oleh pemerintah melalui putusan pengadilan. Dan secara de Facto, kata Arief, bendera tersebut sering dipakai oleh HTI.
“Memang ada yang menyatakan bahwa bendera ini tidak pernah didaftarkan sebagai bendera HTI, tetapi secara de facto, sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahwa bendera semacam itu sering digunakan di dalam kegiatan-kegiatan oleh ormas HTI,” kata Arief.
Kabareskrim mempersilahkan masyarakat menelusuri melalui mesin pencarian di internet, Google, dengan mengetik kata “Bendera HTI”. Maka yang muncul adalah gambar-gambar bendera yang identik dengan bendera yang dibakar oleh anggota Banser di HSN di Garut.
Meski begitu, Arief menegaskan pihaknya akan terus mendalami bendera apakah yang dibakar tersebut memang bendera HTI. “Walau berdasarkan de facto dan pengakuan Uus bendera tersebut adalah bendera HTI,” ujarnya.
Ihwal sosok Uus, Kabareskrim menyatakan, pria asal Cibatu, Garut itu mengaku pernah ikut Aksi Bela Islam 212 bersama FPI di daerahnya.
“Ada keterangan dari bersangkutan, pernah diajak demo oleh FPI Garut di Monas pada tahun 2016,” kata Arief. (sun/im)