IM.com – Setelah hampir 24 jam, Irfan Galih Nugroho (10) yang kabarnya disembunyikan makhluk halus, akhirnya ditemukan. Bocah asal Desa Perning, Kecamatan Jetis, Mojokerto itu ditemukan sudah tidak bernyawa di kubangan air bekas pabrik pembuatan batu bata di belakang kebun bambu.
Saat ditemukan, kondisi tubuh Irfan tertelungkup di tengah kubangan. Sebelum ditemukan, warga dibantu relawan melakukan pencarian selama hampir 17 jam.
Alexandra (28), saksi yang pertama kali menemukan jasad Irfan mengatakan, jasad bocah 10 tahun itu diketahui setelah dirinya dibantu relawan Achmad Zaenuri (60) mengobok-obok kubangan dengan tongkat bambu.
“Setelah 10 menit mengobok-obok kubangan, tiba-tiba tubuh Irfan muncul kepermukaan air. Tubuhnya tertelungkup,” katanya Rabu (6/2).
Ia menceritakan, padahal kemarin malam warga sudah mencari Irfan di lokasi kubangan. Namun, warga tak menemukan tubuh Irfan.
“Kemarin warga sudah mencari dikubangan tapi tak menemukan tubuh Irfan. Kubangan itu mempunyai kedalaman sekitar 3 meter,” ujar Alexandra.
Penemuan jasad bocah ini memancing rasa penasaran warga yang berlarian menuju lokasi. Mereka histeris begitu melihat sesosok tubuh bocah yang sudah tidak bernyawa dievakuasi dari kubangan.
Tak terkecuali, ibu Irfan, Ninis Eryani (42) yang sontak mencucurkan airmata tak kuasa menahan kepedihan melihat buah hatinya meninggal tragis. Seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat, sorot mata Ninis terus menerawang ke arah jasad Irfan.
Sebelumnya, Irfan dilaporkan menghilang sejak Selasa (5/2/2019) petang sekitar pukul 17.30 WIB. Padahal saat itu Irfan berada di dalam kamar rumahnya di Dusun Perning RT 15 RW 3, Desa Perning.
Ninis sebelumnya anaknya disembunyikan makhluk halus. “Saya tinggal mandi, Irfan saya bilangi jangan keluar rumah. Biasanya nurut sama saya,” kata Ninis.
Keyakinan itu diperkuat dengan pengakuan cucu tetangga depan rumah Ninis bernama Adam. Menurut Ninis, Adam mengaku melihat Irfan menunjukkan perilaku layaknya orang sedang kerasukan sembari berlari masuk ke kebun bambu di belakang rumahnya makhluk halus.
“Saat diajak Adam pulang, Irfan sempat mengerang sambil jarinya nuding-nuding seperti orang kesurupan. Lalu lari ke kebun belakang,” ujar Ninis.
Ninis pun melakukan pencarian bersama 3 orang tetangga dekatnya. Namun, pencarian di kebun bambu yang rimbun itu tak membuahkan hasil.
“Padahal kebun itu dikepung sama warga, sampai subuh tidak ketemu,” ungkapnya.
Ia bahkan sempat meminta bantuan kepada 20 ‘orang linuwih‘ (paranormal) untuk menemukan jejak Irfan. Beberapa orang pintar (dukun) juga datang ke lokasi kejadian setelah kabar hilangnya Irfan tersebar di media sosial.
“Ada 20 orang orang pintar sukarela membantu mencari Irfan. Mereka menyalakan dupa dan menyan,” terang Ninis.
“Selain itu, keluarga juga mendatangi orang pintar di wilayah Jolotundo. Kata orang pintar itu, Irfan dibawa kalap darat,” sambungnya.
Anehnya, jasad bocah yang berkebutuhan khusus itu ditemukan mengambang di kubangan air yang ada di dalam kebun bambu tadi pada keesokan harinya, Rabu siang. (son/im)