IM.com – Hamparan jagung nan luas sejauh mata memandang terlihat saat Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menghadiri acara panen jagung di Desa Mojorejo Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan Rabu (6/2-2019).
Setelah turun dari kendaraan Menteri Amran Sulaiman langsung menuju lokasi panen jagung dan memetik tongkol jagung sebagai tanda dimulainya panen, tampak turut mendampingi Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Bambang, Danrem 082/CPYJ Kolonel Arm Ruly Chandrayadi, Wakil Bupati Lamongan Hj. Kartika Hidayati dan sejumlah pejabat yang lainya.
Menteri Amran begitu terkesima melihat hamparan jagung yang saat ini memasuki puncak musim panen. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu sentra pertanaman jagung di Jawa Timur.
Dengan tibanya masa panen jagung ini, Menteri Amran Sulaiman berharap para petani dapat mensuplai kebutuhan jagung untuk peternak di wilayah Kabupaten Lamongan, Blitar maupun kabupaten lainya.
Melihat melimpahnya jagung saat panen raya seperti saat ini saya harapkan dapat dikeringkan, sehingga memiliki nilai tambah dan disimpan untuk memenuhi kebutuhan jagung pada saat masa kering ” tutur Amran.
” Kami berharap Bulog dapat membantu menyerap jagung petani saat panen raya seperti saat ini, sehingga dapat menjadi buffer stock ” tambahnya.
Dalam kesempatan ini Menteri Amran Sulaiman juga memberikan bantuan 20 unit Dryer, 10 Traktor roda 4 dan combine harvester untuk kelompok tani Lamongan dan Kabupaten Blitar, agar dimusim panen yang akan datang hasilnya semakin meningkat.
Di tempat yang sama kepala dinas tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura Kabupaten Lamongan,Rujito mengatakan bahwa diperkirakan panen jagung di Kabupaten Lamongan hingga Minggu ketiga bulan Februari 2019 mencapai 11.395 hektar.
Dengan titik lokasi panen diantaranya wilayah kecamatan Modo, Bluluk.Ngimbang, Sambeng, Sukorame, Mantup dan Solokuro.
Menurut Rujito, harga jagung ditingkat petani untuk tongkol berkisar antara Rp 2000 – Rp 2.200 per kg, pipil basah Rp 3.500-3.800 per kg dan pipil kering Rp 4800 – 5000 per kg.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kabupaten Lamongan memiliki Program inovasi tanam jagung dan peternakan yang terkenal dengan sebutan ” TERSAPU JAGAT ( Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat).
Berkat inovasi inilah, kita manfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung, sehingga jagung yang dihasilkan menjadi 2 kali lipat meningkat provitasnya menjadi rata-rata 10,3 ton per hektar, yang biasanya hanya 5-6 ton. (Penrem 082)