IM.com – Panglima Kodam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Wisnoe Prasetja Boedi, memerintahkan seluruh jajarannya agar meningkatkan sinergi dengan Polri untuk mengamankan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Karena itu, para prajurit TNI diminta tetap netral dan mengendepankan profesionalitas dalam upaya pengamanan pesta demokrasi lima tahunan.
“Tetap netral dan tidak mudah terprovokasi isu pileg atau pilpres. Jangan terpancing dengan provokasi dari pihak tak bertanggung jawab, dan tidak memilih golput,” tegas Mayjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi saat memberi pengarahan dalam dalam rapat pimpinan militer jajaran se-Jatim, Selasa pagi (19/2/2019).
Pangdam mengatakan, TNI harus menjalin kerjasama sinergis dengan Polri untuk menjaga kondusifitas sosial masyarakat selama penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2019. Untuk operasi perbantuan pengamanan pemilu itulah, Pangdam V Brawijaya menggelar rapat evaluasi pelaksanaan program bersama jajarannya.
“Sesuai tujuan awal untuk meningkatkan sinergi dan soliditas TNI-Polri,” katanya.
Pada hari sebelumnya, imbauan kepada prajurit TNI agar tetap netral dan profesional juga disampaikan Pangdam V Brawijaya saat mengunjungi Kodim 0824 Jember, Senin (18/2/2019). Ia menegaskan bahwa kekuatan TNI khususnya TNI AD hanya digunakan untuk mendukung pengamanan yang dilakukan oleh Polri.
“Sehingga yang menjadi pengamanan terdepan adalah Kepolisian Republik Indonesia,” tegasnya.
Namun demikian, Wisnoe menyampaikan bahwa seluruh kekuatan yang ada di Kodam V/Brawijaya akan dikerahkan untuk menjaga Pemilu 2019. Pihaknya menyiagakan 13.000 prajurit untuk membantu Polri pada pengamanan Pemilu 2019.
“Kami mengedepankan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Prajurit Satuan Kewilayahan sebagai kekuatan utama dan sebagai kekuatan pendukung. Seluruh satuan jajaran Kodam V/Brawijaya juga akan kami jadikan kekuatan tambahan untuk mengamankan Pemilu 2019 tersebut,” tutur Wisnoe. (pit/im)
.