IM.com – Dampak musim hujan, cukup rawan akan penyakit demam berdarah dengue (DBD), termasuk di Kediri pada umumnya dan Pare pada khususnya.
Untuk memastikan bahwa nyamuk DBD ini tidak memberikan dampak buruk yang lebih besar, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri bersama Puskesmas Bendo – Pare menggalakkan fogging atau pengasapan pada berbagai tempat untuk mengurangi jumlah nyamuk DBD.
Babinsa Pelem, Sertu Anis Suhartono ikut berpartisipasi dalam pemberantasan nyamuk DBD, khususnya di Desa Pelem. Fogging atau pengasapan difokuskan ke rumah-rumah warga, genangan air, rerimbunan tanaman, saluran air dan tempat sampah. Senin (4/3/2019)
Sebagaimana diutarakan Frisca dari Puskesmas Bendo, serangan nyamuk DBD sangat mengkhawatirkan, mengingat dampak keberadaan nyamuk ini terhadap manusia. Fogging atau pengasapan memang diyakini cukup ampuh membunuh nyamuk DBD, sehingga kemungkinan orang tergigit nyamuk ini pun menjadi semakin kecil.
“Nyamuk DBD harus diberantas, karena berdampak negatif terhadap warga disini. Fogging atau pengasapan, alternatif untuk nyamuk DBD, sehingga tergigit nyamuk ini pun menjadi berkurang,” kata Frisca
Ia menekankan pola hidup sehat dan tidak terlalu mengandalkan fogging untuk mencegah DBD. Nyamuk DBD cenderung tinggal di dalam rumah dan menyukai air. Dengan fogging, dilakukan di luar maupun dalam ruangan dan menyasar tempat-tempat dengan air kotor.
“Pola hidup sehat lebih efektif, jadi tidak terlalu mengandalkan. Nyamuk ini cenderung tinggal di dalam rumah dan menyukai air. Fogging dilakukan di luar maupun dalam ruangan dan tempat-tempat basah,” jelas Frisca.
Rani dari Puskemas Bendo menambahkan, tidak semua hal memerlukan fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk yang dewasa. Ketika orang banyak melakukan fogging secara mandiri, menggunakan insektisida secara bebas, maka ada kemungkinan nyamuk menjadi resisten. Ketika fogging dilakukan, nyamuk hanya pingsan, dan akan aktif kembali.
“Tidak semua memerlukan fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Ketika orang banyak melakukan fogging secara mandiri, menggunakan insektisida secara bebas, ada kemungkinan nyamuk menjadi resisten, nyamuk hanya pingsan dan akan aktif lagi,” ungkap Rani.
Menurut Kepala Dusun Cangkring Widodo, selain menutup berbagai genangan air, sebaiknya menghindari tumpukan atau gantungan baju yang kerap kali menjadi tempat favorit bagi nyamuk, sehingga resiko terkena gigitan nyamuk DBD bisa diminimalisir. (penrem 082)