IM.com – Jenazah Nunuk Suwartini, warga nonmuslim di Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, diam-diam sudah dipindahkan dari makam islam ke lahan tanah kas desa (TKD) pada Sabtu dini hari (2/3/2019) lalu. Pihak perangkat desa menjamin tidak akan da lagi gejolak dan protes warga atas pemakaman Nunuk di desa mereka.
“Pemindahan jenazah Nunuk di TPU direspon positif oleh warga. Sudah tidak ada yang menolak dan sudah kondusif. Pemindahan jenazah juga telah disetujui keluarga dan warga dengan membubuhkan tanda tangan di kertas,” kata Kepala Desa Ngares Kidul Mas’ud Sjuhud saat ditemui di kediamannya, kemarin (4/3/2019).
Mas’ud mengatakan, relokasi jenazah Nunuk dilakukan dini hari agar berjalan lancar. Hal itu juga atas pertimbangan keluarga almarhum untuk menghindari ekspose media massa. (Baca juga: Begini Reaksi Keluarga Usai Didesak Relokasi Makam Jenazah Nonmuslim).
“Puluhan warga desa dan keluarga almarhum ikut dalam proses pemindahan jenazah Nunuk. Ada juga tim ahli, PMI, Tim Identifikasi dan Muspika,” tuturnya.
Lahan TKD yang menjadi tempat relokasi jenazah Nunuk sebagiannya memang direncanakan untuk dijadikan tempat pemekaman umum (TPU) Desa Ngares Kidul. Hal ini menyusul gejolak penolakan warga atas pemakaman jenazah Nunuk di makam ‘tanah wakaf islam’.
“Jarak antara makam Islam dengan TPU sekitar 500 meter,” ucapnya. (Baca: Dua Pekan Ditolak, Makam Warga Nonmuslim Dipindah ke Lahan TKD).
TPU ini masuk wilayah Dusun Ngares Wetan, dan bersebelahan dengan Dusun Mulyosari, Desa Gembongan, Kabupaten Mojokerto. TPU ini, kata Mas’ud, diperuntukkan kepada semua golongan.
“Bukan cuma orang nonmuslim tetapi juga untuk orang muslim. Ini solusi jangka panjang, bila ada warga nonmuslim meninggal tidak bingung tempat pemakaman lagi,” tegasnya.
Perubahan fungsi Tanah Kas Desa menjadi TPU ini sesuai Peraturan Kepala Desa yang ditetapkan usai musyawarah beberapa hari yang lalu. Luas Tanah Kas Desa yang dijadikan TPU yakni 400 meter persegi.
“Rencananya, secara bertahap pihaknya akan mengajukan dana pembangunan akses jalan ke TPU,” jelas Mas’ud. (son/im)