IM.com – Tim gabungan sergab (serapan gabah dan beras) Bulog sub divre (divisi regional) Kediri, Kodim Kediri dan Kementerian Pertanian RI, melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau langsung keberadaan cadangan pangan di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Rabu (10/4/2019)
Tim yang terdiri dari Kepala Bulog sub divre Kediri Saidi, Maimo dari Kementerian Pertanian Pusat, Pasi Ter Kodim Kediri, Kapten Inf Warsito, Pelda Suparno dan Serma Barata, keduanya dari Kodim Kediri, menyambangi UD. Krekep Jaya dan UD. Jodo, keduanya berada di Desa Krekep, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Sebagaimana diketahui, UD. Krekep dan UD. Jodo, keduanya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hasil bumi, terutama beras. Dalam seharinya, UD. Jodo mampu memproduksi beras sebesar 90 hingga 120 ton atau 2.700 ton hingga 3.600 ton perbulan. Sedangkan UD. Krekep, dalam seharinya mampu memproduksi beras sebesar 80 hingga 110 ton atau 2.400 ton hingga 3.300 ton perbulan.
Dikatakan Saidi, tujuan kegiatan serap gabah petani adalah untuk membantu dan mensejahterakan petani. Untuk itulah pemerintah turun tangan membeli gabah petani, agar petani mendapat keuntungan dari usaha taninya
“Stok beras pemerintah penting untuk stabilkan harga beras sehingga perekonomian nasional berjalan baik. Bulog melakukan pelayanan dengan menjemput bola dan mendatangi langsung, serta membuat jaringan dengan tim sergab,” katanya.
Berdasarkan data Bulog sub divre Kediri, di Jawa Timur, keadaan gabah dan beras sebesar 351.215 ton. Meurjuk pada pasokan gabah dan beras dari petani, luas baku sawah di Kota Kediri mencapai 2.047 hektar, sasaran tanam seluas 1.983 hektar dan sasaran panen seluas 1.979 hektar. Sedangkan di Kabupaten Kediri luas baku sawah mencapai 47.520 hektar, sasaran tanam seluas 59.170 hektar dan sasaran panen seluas 55.858 hektar.
Terkait cadangan gabah dan beras, dari data Bulog sub divre Kediri yang ada di GBB (gudang beras bulog) se-Kediri, GBB Banyakan, tercatat 10 unit gudang dengan kapasitas 35.000 ton, sedangkan di GBB Paron, tercatat 10 unit gudang dengan kapasitas 31.500 ton.
Dijelaskan Maimo, Bulog mendistribusikan beras secara merata diseluruh wilayah tanah air melalui movement nasional maupun movement regional, sehingga beras bisa diakses oleh seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Disamping itu, Bulog wajib menjaga harga beras pada kisaran harga yang stabil dengan melakukan penyerapan pada saat panen raya untuk menjaga harga gabah/beras tidak jatuh dibawah HPP dan melakukan intervensi pasar.
“Cita-cita swasembada itu adalah impian, harapan, cita-cita dan komitmen kita bersama, karena adalah untuk mencapai kedaulatan pangan dan kemandirian pangan. Bulog berupaya menjaga tiga pilar ketahanan pangan melalui persediaan yang cukup, akses dan harga beras yang terjangkau oleh masyarakat dan melakukan stabilisasi harga,” jelasnya.
Terkait kunjungan tersebut, UD. Krekep dan UD. Jodo ditarget memenuhi pasokan kuota masing-masing sebesar 500 ton beras di bulan April ke Bulog, atau 1.000 ton dari kedua unit usaha penggilingan padi tersebut.
Hal ini dilakukan untuk menyerap atau memperoleh stok melalui pengadaan gabah dan beras dalam negeri dalam jumlah yang cukup, sekaligus untuk kepentingan penyaluran rastra (bansos beras sejahtera), dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kepentingan darurat maupun operasi pasar. (penrem 082)