IM.com – Hampir semua harga bahan kebutuhan pokok dan dapur di Mojokerto merangkak naik. Kenaikan harga sejak memasuki bulan Ramadhan rata-rata 20-30 persen.
Pantauan di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto, harga cabai merah mencapai Rp 44 ribu/kg. Sebelum Ramadhan, harganya masih Rp 35 ribu. Ini berbeda dengan harga cabai rawit yang cenderung stabil di angka Rp 24 ribu per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada jenis bahan dapur jenis Tomat yang saat ini mencapai Rp 18 ribu. Sebelumnya hanya Rp 8-10 ribu.
Lonjakan harga di kisaran Rp 10 ribu juga terjadi pada komoditas bawang merah. Harga bawang merah yang sebelumnya sekitar Rp 25 ribu/kg, kini menjadi Rp 35 ribu.
Sementara untuk daging ayam broiler kini mulai stabil di harga Rp 33 ribu. Harga komoditas ini sempat naik signifikan pada H-1 puasa, mencapai Rp 36 ribu/Kg dari sebelumnya hanya Rp 30 ribu.
Menurut beberapa pedagang daging ayam di Pasar Anyar Tanjung, kenaikan harga itu terjadi akibat ulah para supplier dari Nganjuk dan Blitar. Para pemasok menaikkan harga ayam broiler hidup secara bertahap sejak mendekati bulan puasa.
“Awalnya Rp 18 ribu/Kg, kini menjadi Rp 22 ribu/Kg. Ayam potong itu pasokan dari Nganjuk dan Blitar,” ujar Bagus, salah seorang pedagang daging ayam broiler.
Penurunan harga hanya terjadi pada bawang putih. Setelah digerojok produk impor, harga bawang putih melorot sampai Rp 48 ribu. Sebelumnya, harga bawang putih di pasar induk di Kota Mojokerto itu sempat menyentuh Rp 68 ribu/kg.
Adapun beberapa bahan pokok lain belum mengalami kenaikan harag yang signifikan. Seperti gula pasir ada di kisaran Rp 11.500/kg, minyak goreng curah Rp 10.500/liter dan daging sapi Rp 120 ribu/kg. Kemudian telur ayam Rp 23 ribu/kg, tepung terigu Rp 11 ribu/kg beras IR 64 Rp 7.500/kg.
Untuk megantisipasi lonjakan harga tak terkendali di Kabupaten Mojokerto, Disperindag setempat akan menggelar operasi pasar (OP). Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah ulah spekulan yang menaikkan harga komoditas kebutuhan pokok yang tidak sesuai HET selama bulan Ramadhan sampai lebaran nanti.
“Kita sudah koordinasikan untuk OP untuk menstabilkan harga. Kita pantau bersama agar tidak ada gejolak di pasar, OP keliling. Melihat kondisi, jika ada yang naik maka akan digelar OP,” demikaian Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto. (im)