IM.com – Belasan remaja asal Mojokerto yang hendak menyeberang ke Pulau Bali, diamankan petugas Satpol PP Kabupaten Banyuwangi, Selasa malam (15/5/2019). Mereka dipulangkan ke Mojokerto pada Rabu pagi (15/5/2019) karena tidak memiliki kartu identitas (KTP).
Dari 11 remaja yang diamankan, hanya dua orang yang membawa KTP. Sebelas remaja yang berpenampilan ala punk itu hendak ke Bali untuk menonton laga Bali United kontra Persebaya yang akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis malam (16/5/2019).
“Satpol PP Banyuwangi mengamankan 11 anak asal Mojokerto yangg hendak nonton sepak bola di Bali. Mereka tidak bisa masuk Bali karena hanya dua anak yang punya KTP,” kata Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Banyuwangi Anacleto Da Silva.
Karena tak bisa menyeberang ke Pulau Dewata, ke-11 bocah usia belasan tahun itu kemudian mengamen di jalanan. Satpol PP menciduk mereka ketika mengamen di pertigaan Sukowidi, Kelurahan Kalatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Setelah dimintai keterangan, 11 bocah yang sebagian memakai kaos Persebaya itu kemudian dipulangkan ke Mojokerto. Untuk memulangkan mereka, Satpol PP Banyuwangi berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat dan Provinsi Jatim.
“Akhirnya mereka bisa dipulangkan ke daerah asal melalui Terminal Brawijaya Banyuwangi,” ujar Anacleto melalui rilis caption foto yang ia unggah ke akun Instagram pribadinya, @anacleto52.
Sementara itu, Satpol PP Kecamatan Genteng, Banyuwangi juga mengamankan puluhan remaja punk lain pada Rabu dini hari (15/5/2019). Mereka pun berniat menonton laga Persebaya versus Bali United.
“Mereka 28 laki-laki dan dua perempuan. Sekitar pukul 08.30 WIB tadi kita antarkan ke terminal dan kita pulangkan ke rumah masing-masing. Tetapi sebelumnya kita berikan bimbingan dan arahan,” terang Camat Genteng, Firman Sanyoto.
Firman mengatakan, ada dua anak punk yang langsung diambil keluarganya ke kantor kecamatan. Sisanya oleh petugas, anak punk tersebut dipulangkan dengan menggunakan armada bus pagi harinya.
Tak hanya di Banyuwangi, ada juga puluhan bonek yang sudah menyeberang ke Bali terpaksa dipulangkan. Penyebabnya sama, mereka tidak tak memiliki kartu identitas.
Mereka diamankan begitu turun dari kapal dan melewati pemeriksaan di Pos II pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk petugas polisi memeriksa para penumpang yang usai turun dari kapal.
“Ada 18 remaja. Selain tidak membawa identitas juga tidak membawa uang bekal. Mereka mengaku berasal dari Surabaya,” terang Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Nyoman Subawa.
Para bonek ini akhirnya dipulangkan dengan ditumpangkan kapal motor penumpang (KMP) Trans Jawa 9. (im)