Kolase foto-foto para tersangka kerusuhan dan aksi unjuk rasa massa pendukung Prabowo-Sandiaga menolak hasil Pilpres 2019 yang berlangsung di sejumlah titik di Jakarta, Selasa sampai Rabu (21-22/5/2019).

IM.com – Demonstrasi massa menolak hasil Pemilu 2019 di Jakarta menjurus aksi kerusuhan. Total sudah 257 orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka provokasi dan pelaku kerusuhan selama demonstrasi berlangsung pada 21 dan 22 Mei 2019.

Ratusan tersangka itu ditangkap di beberapa lokasi demonstrasi berbeda. Sebanyak 75 orang diamankan polisi di depan Gedung Bawaslu, kemudian di Petamburan 156 tersangka, dan 29 tersangka dari kerusuhan di Gambir.

“Tersangka yang diamankan di depan Gedung Bawaslu karena melawan petugas yang sedang bertugas dan melakukan perusakan. Lalu di Petamburan karena pembakaran mobil dan asrama, di Gambir penyerangan asmara dan Polsek Gambir,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Dari tangan pelaku, polisi telah menyita sejumlah barang bukti beberapa di antaranya celurit, anak panah, dan sejumlah uang diduga untuk operasional demonstrasi. Argo mengatakan polisi saat ini tengah memburu diduga aktor intelektual yang menyuruh para tersangka melakukan kerusuhan.

Para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP, 212 KUHP, 214 KUHP, 218 KUHP. Sedangkan  tersangka kerusuhan di Petamburan dijerat 187 KUHP tentang pembakaran mobil dan fasilitas umum.

Aksi demontrasi massa menamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) awalnya berlangsung sejak Selasa (21/5/2019) yang terkonsentrasi di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Massa sempat membubarkan diri bubar usai salat tarawih pada Selasa (21/5/2019).

Namun Rabu dini hari (22/5/2019) kerusuhan mulai meletup di sejumlah titik. Kerusuhan di depan Bawaslu RI itu pun berlanjut hingga Rabu (22/5) siang hingga merembet ke kawasan Petamburan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat hingga hari ini bentrokan hebat terjadi di Slipi, Jakarta Barat.

Kemudian pada pagi hingga siang tadi, aksi massa sempat berlangsung kondusif. Namun situasi kembali memanas pada sore hari sampai malam ini.

Bentrokan dan aksi saling lempar antara massa dengan aparat pengamanan terjadi di sejumlah lokasi. Korban luka berjatuhan dari pihak demonstran maupun kepolisian.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan sudah 6 korban dari massa aksi meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi, Selasa (21/5/2019). Dan sedikitnya, 200 orang luka-luka per pukul 09.00 WIB pagi tadi.

Korban meninggal dan luka dilarikan ke empat rumah sakit di Jakarta. “Sudah 6 orang meninggal dan kira-kira 200-an luka-luka. Ini per jam 09.00 WIB,” ujar Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Anies mendatangi RSUD Tarakan untuk menjenguk orang-orang yang terluka akibat ricuh demo di sekitar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang terjadi sejak semalam.

Aksi unjuk rasa ini dipicu ketidakpuasan massa pendukung pasangan capres-cawapres 02 atas hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa dini hari (21/5/2019). KPU menyatakan pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf mengalahkan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih sekitar 16,9 juta suara atau 10,9 persen dari jumlah suara sah nasional sebanyak 154.257.601.

Berdasar hasil rekapitulasi KPU, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Kubu Prabowo-Sandi menyatakan akan melayangkan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konsititusi. Prabowo-Sandi akan mengirim gugatan ke MK, Kamis (23/5/2019) melalui tim kuasa hukum yang diketuai Otto Hasibuan. (im)

184

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini