Photographer : Martin Reinnhard
IM.com – Pengerajin patung batu asal Mojokerto dikenal sejak lama bahkan sudah melegenda. Karya pahatannya menyebar ke seluruh penjuru Indonesia hingga luar negeri. Mereka bergulat memahat berbagai patung dan ukuran dengan harga jual hingga puluhan juta.
Adalah Jumai (48) warga Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, satu diantara pengerajin patung batu yang menggeluti pekerjaan ini sejak 25 tahun silam. Menurutnya, sejak tiga tahun terakhir pesanan mulai meningkat khususnya pesanan dari pembeli lokal.
“Kini, pesanan patung batu meningkat khususnya dari hotel, tempat wisata, villa dan sejumlah perorangan,” ujar Jumai saat ditemui Kamis (13-6/2019). Patung yang dipesan biasanya seputar dewa umat Hindu, Budha seperti Ganesha, Siwa, Raja – Raja dan sejumlah patung hewan.
Dalam sebulan ia bisa melayani pesanan sekitar 50 – 100 biji patung dalam berbagai ukuran dan harga. Untuk patung kecil dengan ukuran tinggi sekitar 50 – 60 sentimeter dijual kisaran sejuta.
Sedangkan patung besar dengan ukuran tinggi sekitar 2,5 meter dijual kisaran Rp 40 juta. Untuk patung dengan ukuran lebih besar dan pengerjaan lebih rumit, harganya bisa melebihi.
Seperti sebuah patung Maha Dewa yang baru dikerjakan selama empat bulan, dengan ukuran tinggi 2,5 meter, lebar 1,40 meter dan panjang 1,20 meter.
Patung yang diletakkan tepat di depan tempat kerjanya, dibanderol Rp 70 juta. “Kalau patung Maha Dewa ini sudah dipesan orang Surabaya,” ujarnya sambil menunjuk ke patung berukuran besar itu.
Menurutnya, mahal atau murah harga sebuah patung batu tidak semata – mata berpatokan pada ukuran. Kerumitan dalam pengerjaan juga dapat mempengaruhi harga.
“Memahat patung batu seperti ini juga butuh memahami karakter dari tokoh yang dipahat, tidak bisa serampangan,” terangnya.
Sedangkan untuk bahan baku dari patung batu ini, biasanya didatangkan dari kawasan Kandangan – Kediri. Batu yang digunakan yakni batu andesit yang memiliki ketahanan lebih lama di berbagai iklim dan cuaca. (rei/uyo)