Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho dan Unit Jatrantas menunjukkan foto pelaku curanmor asal Desa Ngimbang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, yang ditembak mati Zainul Fanani beserta barang bukti.

IM.com – Seorang jambret asal Dusun Nambangan, Desa Ngimbang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, tewas ditembak Tim Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Sebelum ditembak, Zainul Fanani (32) sudah menjadi buronan Unit Jatrantas Polrestabes sejak sepekan lalu karena kerap melakukan aksi pencurian dengan kekerasan.

Aksi Zainul Fanani tergolong kejam. Saat beraksi, pelaku selalu membawa senjata tajam (sajam) dan tak segan melukai korban.

Dari catatan kepolisian, Fanani sudah beraksi 6 kali sepanjang Maret hingga Juni 2019 di beberapa TKP di Surabaya. Para korban kebanyakan perempuan.

Fanani ditembak mati tim Jatrantas Polrestabes Surabaya yang dipimpin Iptu Tio Tondy dan Iptu Sutrisno. Pelaku ditembak mati lantaran berusaha melawan dengan senjata tajam saat disergap di Jalan Raya Made, Surabaya.

“Tersangka mengeluarkan senjata tajam dan menyabetkan ke arah anggota. Karena membahayakan nyawa anggota, terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur (tembak) terhadap tersangka,” jelas Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasatreskrim AKBP Sudamiran, Rabu (10/7/2019).

Sebelum melakukan penyergapan, tim Jatrantas menguntit Fanani setelah terdeteksi melakukan perampasan di Jalan Darmo Permai Selatan Gang 11, Surabaya, pada 27 Juni 2019 lalu. Ia merampas barang milik Inggriani, warga setempat.

Selama dua pekan melakukan penelusuran, polisi akhirnya menemukan Fanani di wilayah Surabaya Barat pada Rabu (10/7/2019). Sekitar pukul 12.30 WIB, tim Jatrantas berusaha menyergap Fanani di Jalan Made, kawasan Citraland, Surabaya.

“Ketika melakukan kring serse di wilayah Surabaya Barat, Tim Jatanras melihat yang bersangkutan (Fanani) melintas. Kemudian dilakukan pembuntutan,” kata serta Kanit Jatanras Iptu Giadi Nugraha, di Kamar Mayat RSU dr Soetomo, Surabaya.

Rupanya, pelaku menyadari dirinya sedang dibuntuti polisi. Seketika itu, ia menggeber motornya.

Polisi kemudian berupaya menghentikan motor Fanani. Ternyata tindakan polisi tak membuat Fanani menyerah.

Ia berusaha melakukan perlawanan dengan menendang anggota dan kabur. Dua kali tembakan peringatan ke udara pun tak digubris pelaku.

Karena tak dihiraukan, tim Jatrantas kemudian menembak Fanani hingga bersimbah darah. Fanani akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju RSU dr Soetomo, Surabaya.

Bersama tersangka disita puluhan barang bukti, salah satunya motor Honda Beat yang terpasang nomor polisi palsu.

Dalam sebulan terakhir, petugas Polrestabes Surabaya telah menembak mati dua pelaku kejahatan curanmor lainya, diantaranya Sura’i (39) ditembak mati di Jl Sidotopo Sekolahan XI, Jumat 21 Juni 2019, dan M Tuki alias MT (34) ditembak sekitar Jalan Makam Rangkah pada Selasa dini hari 2 Juli 2019).

Tindakan tegas dan keras polisi terhadap bandit curanmor tersebut menyusul dengan instruksi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho. Ia sudah mengingatkan pelaku begal akan ditindak tegas. Peringatan keras itu dilakukan karena kejahatan kasus begal motor ini telah meresahkan masyarakat. (im)

811

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini