IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelontorkan dana Bantuan Keuangan (BK) untuk lima desa di Kecamatan Sooko senilai total Rp 2,5 miliar. Dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan semua sektor yang menjadi potensi andalan desa.
Bantuan itu diberikan secara simbolik oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi pada acara silaturahmi dan rembuk desa di pendapa Kecamatan Sooko, Rabu (6/11/2019).
“Pembangunan dimulai dari desa sesuai instruksi pusat. Prinsip kami adalah pemerataan di segala bidang. Pembangunan ada skalanya. Tentu yang prioritas akan kita dahulukan. Mulai kesehatan, pendidikan, SDM, pariwisata, dan tentunya tetap meneruskan pembangunan infrastruktur,” kata Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi dalam sambutannya.
Adapun lima desa yang menerima bantuan keuangan dari APBD 2019 tersebut yakni Desa Wringinrejo Rp 500 juta dan Desa Brangkal Rp 700 juta. Kemudian Desa Tempuran Rp 500 juta, Desa Klinterejo Rp 500 juta, dan Desa Sooko Rp 300 juta.
Dalam kesempatan itu, wabup menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Sooko, yang telah berpartisipasi dan menyuarakan haknya pada Pilkades serentak 23 Oktober lalu. Ia mengapresiasi pelaksanaan Pilkades di Kecamatan Sooko yang berlangsung aman, tentram dan kondusif.
“Pilkades serentak di Kecamatan Sooko sukses. Saya ucapkan terima kasih pada seluruh masyarakat Kecamatan Sooko yang sudah ikut berpartisipasi,” tutur wabup didampingi Sekdakab Herry Suwito, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Yayuk Pungkasiadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mustain, serta Kepala OPD.
Camat Sooko Maslukman, pada sambutannya mengaku lega Kecamatan Sooko telah melaksanakan Pilkades serentak dengan aman. Ia juga mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang telah mengglontor dana untuk pembangunan infrastruktur Kecamatan Sooko termasuk Masjid Agung Gemekan.
“Pemkab Mojokerto sudah memberikan bantuan sebanyak total Rp 11 miliar lebih. Diantaranya untuk insfratruktur senilai Rp 2,5 miliar, dan Rp 7,5 miliar untuk pembangunan Masjid Agung di Desa Gemekan,” kata Maslukman. (*/im)