Pasien dan pengunjung salah satu rumah sakit di Kota Mojokerto yang menutup sebagian wajahnya dengan kain lap sebagai masker darurat menyusul kelangkaan alat pelindung diri.

IM.com – Warga mulai mengeluhkan kelangkaan masker dan hand sanitizer di Mojokerto. Sebagian besar apotek dan minimarket di Kota Mojokerto kehabisan stok, meski ada beberapa apotek yang masih tersedia namun mematok harga yang mahal.

Kelangkaan masker dan hand sanitizer ini sudah terjadi beberapa hari sejak wabah Virus Corona (Covid-19) masuk di Mojokerto. Sejauh ini, tercatat ada enam PDP asal Mojokerto, namun hari ini, Rabu (25/3/2020) lima orang di antaranya dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. (Baca: Lima PDP di RSUD Prof Soekandar Negatif Virus Corona, Termasuk TKI Malaysia yang Meninggal Dunia).

Salah seorang warga, Anugrah, menyesalkan pemerintah daerah dan rumah sakit di Kota Mojokerto yang belum memberi perhatian pada masalah ini. Menurutnya, penanganan masalah ini, khususnya masker, harus diprioritaskan untuk para orang tua lanjut usia dan warga kurang mampu, mengingat hargnya yang sekarang mahal.

“Kebutuhan  terutama untuk pasien lansia dan kurang mampu sudah mendesak. Apa rumah sakit tidak ada kebijakan memberi masker gratis untuk pasien lansia ini,” ujarnya.

Di beberapa tempat yang masih tersedia masker dan hand sanitizer dijual sampai lima kali lebih mahal dari harga normal.

“Cari hand sanitzer kemana-mana susah. Kalau ada harganya sangat mahal, sampai Rp 40.000. Padahal harga normalnya 60 ml Rp 8000,” ungkap seorang pembeli yang ditemui di salah satu swalayan di Kota Mojokerto.

Karena keadaan darurat Covid-19 ini, ia berharao Pemerintah Kota Mojokerto juga memprioritaskan penanggulangan kelangkaan masker dan hand sanitizer ini.  Selain upaya menekan penyebaran virus. (im)

31

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini