IM.com – Talenta penyanyi cilik lahir di Mojokerto. Fara Atiiqah, gadis berusia 9 tahun asal Dusun Tugu, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Mojokerto, merilis single perdana bernafas religi dengan judul ‘Ismail as.
Lagu religi yang tengah digandrungi banyak kalangan diluncurkan di IslamicTunesCloud pada Senin kemarin (1/6/2020). Lirik lagu ‘Ismail as’ hasil gubahan instruktur Sanggar Genhemo Nyonk Larunga dengan aransemen music yang digarap oleh Agus Mustakim dan Okay Sudrajad di Studio Musik Biru, Mojokerto.
“Lagu ini bercerita tentang ketaatan dan patuhnya Nabi Ismail as pada ayahnya, Nabi Ibrahim as, serta ketakwaannya kepada Allah SWT. Pesannya, agar kita selalu patuh pada orang tua, dan selalu jalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya,” kata Yuni Arthaningdya, ibu Fara Atiiqah.
Video klip lagu Ismail as yang dilantunkan Fara Atiiqah ini bisa dinikmati di https://islamictunes.cloud/video/fara-atiiqah-ismail-as-official-music-video/. Yuni mengatakan, dirinya juga sedang menyiapkan channel youtube untuk menampilkan video dari lagu-lagu yang dilantukan putrinya.
“Sedang proses membuat channel YouTube khusus untuk menampilkan video lagu dan tempat menyalurkan hobi Fara,” ujar perempuan yang menjadi Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini.
Menurut Yuni, putrinya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu memang kerap menorehkan prestasi di bidang seni. Pada awalnya, lanjut Yuni, sang anak fokus di dunia fashion dan beberapa kali mendapat penghargaan di ajang lomba yang diikutinya.
“Tapi lama-kelamaan di fashion dia mulai jenuh dan sekarang beralih fokus menyanyi. Anaknya memang suka menyanyi dan mendengarkan musik, terutama religi,” ujarnya.
Untuk menekuni hobi dan bakatnya itu, gadis kelahiran lahir 9 Juni 2011 tersebut mengikuti kegiatan extra kurikuler di bidang seni religi di sekolahnya, SD Islam di Kabupaten Mojokerto.
“Prinsipsi saya sebagai orangtua, sangat mendukung bakat anak, selama itu baik. Dukungan yang saya berikan selama ini seperti memasukkannya les bernyanyi, dan memberikan kebebasan untuk berkreasi,” tuturnya. (im)