Bupati Mojokerto Minta Masyarakat Jangan Jauhi PDP Covid-19
Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi Forkopimda, Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi dan OPD, kembali menyalurkan bantuan APD dan logistik untuk Kampung Tangguh Covid-19 di Kecamatan Dlanggu dan Kutorejo

IM.com – Bupati Mojokerto Pungkasiadi didampingi Forkopimda, Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi dan OPD, kembali menyalurkan bantuan APD dan logistik untuk Kampung Tangguh Covid-19 di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Dlanggu (Desa Sambilawang, Pohkecik dan Kedunggede) serta Kecamatan Kutorejo (Desa Kertosari, Sampangagung dan Pesanggrahan), hari Rabu-Kamis tanggal 10-11 Juni kemarin.

Masih berfokus pada tiga fase penanggulangan pandemi (meningkatkan akses kesehatan, memaksimalkan jaring pengaman sosial, serta instruksi tatanan hidup baru atau new normal), Bupati Pungkasiadi juga mengajak masyarakat, agar tidak takut maupun takluk dengan Covid-19.

“Misal ada saudara kita yang PDP, saya mohon jangan dijauhi. Empati sangat penting di situasi saat ini, mereka membutuhkan kita semua. Dorongan semangat, akan membantu mereka pulih. Saat ini per 10 Juni 2020 ada 69 orang positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, ini bukan angka main-main karena grafiknya pun belum landai. Saya minta kewaspadaan, disiplin protokol kesehatan dan tetap gotong royong membantu,” tegas Bupati Pungkasiadi.

Tak pernah berhenti, bupati selama kegiatan penyerahan dari kampung ke kampung, selalu menegaskan bahwa instruksi new normal agar jangan sampai disalahartikan sebagai berakhirnya pandemi. Padahal new normal adalah bagian dari upaya untuk hidup produktif, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Bukan malah melepas semua instruksi tersebut. Namun, sekalipun pandemi Covid-19 berakhir nantinya, Bupati Pungkasiadi ingin agar Kampung Tangguh yang tetap dijalankan.

“Pengertian new normal memang luas, maka dari itu kami terus mengedukasi masyarakat agar jangan salah tafsir. Ada atau tidaknya penyakit, menjaga protokol kesehatan adalah hal yang baik untuk dijadikan kebiasan. Lama kelamaan (new normal) akan jadi adat istiadat, kita akan terbiasa dengan itu,” tambah bupati.

Selain itu, bupati menginformasikan bahwa bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat terdampak Covid-19 akan segera cair. Jika beberapa waktu lalu terdapat kendala pencairan, hal tersebut disebabkan proses sinkronisas data yang harus tepat. Ini mengingat jenis BST jenisnya bermacam-macam. Ada PKH, BPNT, perluasan PKH, perluasan BPNT, lansia, difabel, dan lain-lain.

“Terdata di kita saat ini ada 145 ribu KK penerima bantuan. Ada juga yang DD dari Pemda. Tapi datanya masih banyak yang ganda, sehingga harus kita sinkronkan dulu Dinsos. BST ini akan kita launching segera. Kalau ada yang berhak tapi belum terdata, mohon segera laporan,” terang bupati.

Untuk diketahui, bantuan yang diserahkan bupati di masing-masing Kampung Tangguh berupa 200 kg beras, 4 unit APD, 250 lembar masker, 1 box sarung tangan, hand sanitizer, disinfektan dan sabun cuci tangan masing-masing 1 jirigen.

Sebagai informasi, sebelum melaksanakan penyerahan bantuan ke Kampung Tangguh Kecamatan Kutorejo, Bupati Pungkasiadi meresmikan ruang sekretariat baru TP PKK Kabupaten Mojokerto yang berada di area rumah dinasnya. Peresmian bertepatan pula dengan ulang tahun Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi ke-50, yang dirayakan dengan tasyakuran sangat sederhana. (uyo)

 

58

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini