Pasangan Cabup-Cawabup Mojokerto Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Barra (IKBAR).

IM.com – Perseteruan politik pasangan Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Barra dengan Pungkasiadi-Titik Masudah semakin sengit. Selain beredarnya video mobil bertabur duit milik pendukung IKBAR yang dilaporkan ke Polda Jatim, isu dukungan warga nahdliyin turut mengemuka pasca munculnya pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang mendoakan kemenangan paslon nomor urut 3 di Pilkada Kabupaten Mojokerto 2020.

Doa itu menjadi sinyal kuat dukungan dari Kiai Said Aqil Siradj untuk paslon Pung-Titik. Pernyataan Said diyakini bakal membawa perubahan besar pada peta dukungan warga NU Mojokerto seperti lazimnya sikap kalangan nahdliyin dalam urusan politik yang kerap manut pilihan kiai.

“Saya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mendoakan agar kader NU yang saat ini maju dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto Pungkasiadi-Mbak Titik Masudah semoga mendapatkan kemenangan dan tujuan yang dicita-citakan,” kata Said dalam video pernyataannya.

Pernyataan Said ini secara implisit mengarahkan agar nahdliyin solid hanya mendukung satu paslon di antara beberapa kader NU yang ikut bersaing di Pilkada Kabupaten Mojokerto. Secara tegas, dukungan itu diarahkan ke paslon Pung-Titik.

“Saya mengenal Mbak Titik Masudah selain adik kandung Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah juga sebagai Bendahara PP Fatayat NU,” ujar Said mengakhiri pernyataannya di video tersebut.

Soliditas politik warga NU dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto 2020 ini memang rentan pecah. Pasalnya, para kontestan yang maju didominasi kandidat yang berlatar belakang NU baik secara struktural maupun kultural.

Selain Pung dan Titik, paslon nomor urut 1 Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Barra (IKBAR) dikenal dekat dengan kaum sarungan. Nuansa nahdliyin yang kental itu berasal dari latar belakang cawabupnya sebagai putra KH Asep Saifuddin Chalim, pimpinan Ponpes Amanatul Ummah, Pacet.

Bermodal sosok Kiai Asep inilah, IKBAR menggalang dukungan dari basis warga NU. Gugus relawan Bela Kiai-Santri (Bekisar) pun terbentuk dari modal ketokohan itu.

Barra sendiri tak terlalu ambil pusing dengan munculnya pidato bernada dukungan Ketum PBNU kepada paslon lain. Ia menganggap pernyataan Ketum PBNU itu sebagai sikap pribadi Kiai Said Aqil, tidak mewakili ormas NU.

“Video Kiai Said Aqil yang mendukung pasangan calon tertentu itu kan hak beliau. Mungkin ya, itu suara pribadi beliau bukan mewakili istitusi NU, karena kalau dipikir-pikir semua calon adalah orang NU,” tandasnya.

Kalau pun pernyataan itu sengaja untuk megarahkan dukungan warga NU, Barra tetap yakin elektabilitasnya masih menungunggil kandidat lain dengan cukup telak. Pasca beredarnya video mobil bertabur uang dan pernyataan Kiai Said Aqil saja, lulusan Universitas Al Azhar Mesir ini mengklaim elektabilitas IKBAR di angka 57,9 persen.

“Video-video itu, baik terkait mobil atau pernyataan Ketum PBNU tak berpengaruh pada langkah IKBAR. Sekarang saja (elektabilitasnya) masih 57,9 persen. Ini dari hasil survei lembaga yang kredibel,” ujar Barra tanpa menyebut lembaga riset yang memunculkan hasil survei elektabilitas yang mencolok untuk IKBAR itu.

Namun jika mau mengklaim kedekatan dengan warga NU, pria yang akrab disapa Gus Barra ini sesumbar dirinya juga memiliki darah nahdliyin murni dari sang kakek yang diakuinya sebagai salah satu leluhur NU. Ia mengungkapkan, kakeknya KH. Abdul Chalim pernah menjabat Sekretaris NU periode kedua pasca KH Wahab Chasbullah.

“Saya sebagai cucu pendiri NU, kalau kami dikatakan tidak NU, kami tidak tahu lagi lah,” tegasnya.

Satu lagi kandidat yang juga dekat dengan kalangan nahdliyin adalah Chairun Nisa, cawabup nomo urut 2 pendamping cabup Yoko Prioyono. Istri mantan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto itu dikenal sebagai kader Muslimat NU tulen.

Nisa pernah menjadi Wakil Bupat mojokerto periode 2010-2015. Ia memiliki kans besar bersaing dengan Mustafa Kamal Pasa yang berstatus cabup incumbent di Pilkada Mojokerto 2015. Namun langkahnya terjegal di tengah jalan oleh rekom PPP kubu Djan Farid yang dinyatakan tidak sah. (im)

367

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini