IM.com – Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada mayat pria tanpa busana ditemukan di kawasan Bukit Buthak, Hutan kemlagi, Desa Mojodowo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Senin (19/10/2020) kemarin. Penyebab kematian pria yang belakangan diketahui bernama Sariyono (66) itu ditengarai karena dehidrasi dan kelelahan.
Hipotesa tersebut disampaikan Kapolsek Kemlagi AKP Supriyadi, Selasa (20//10/2020). Karena memang, korban yang sudah berusia senja kerap keluar dari rumah dengan berjalan kaki.
“Dari hasil visum, tidak ada tanda kekerasan. Soal penyebab kematiannya, mungkin karena kekurangan cairan tubuh, atau kelelahan karena korban ini sering keluar rumah jalan kaki,” kata AKP Supriyadi kepada wartawan.
Sebelumnya, warga yang sedang mencari kayu di tengah hutan, kawasan Bukit Buthak, Desa Mojodowo, Kecamatan Kemlagi menemukan mayat pria tanpa busana yang belakangan diketahui bernama Sariyono (66). Kondisi mayat juga telah membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap. (Baca: Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Tengah Hutan Kemlagi).
Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi sempat memindahkan jenazah dari Rumah RA Basuni Gedeg ke RS Bhayangkara Surabaya untuk diautopsi.
Supriyadi mengatakan, terakhir kali, korban meninggalkan rumah enam hari lalu hingga pihak keluarga menerima kabar kematian warga Lingkungan Jayeng, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto tersebut, Senin kemarin. Jasad korban yang ditemukan jauh dari rumahnya tidak terlalu mengherankan mengingat kondisinya kakek berumur 66 tahun korban memang sedikit linglung karena faktor usia.
“Korban ini sering keluar rumah jalan kaki, lalu pulang. Kalau kondisi (psikis dan mental) seperti orang yang sudah tua pada umumnya,” ujarnya.
Sementara baju dan celana pendek yang ditemukan di dekat mayat sudah dipastikan milik korban. “Keluarga membenarkan baju itu memang milik korban,” demikian AKP Supriyadi. (im)