IM.com – Produktifitas lahan pertanian di Kabupaten Mojokerto tengah mendapat perhatian serius. Pemerintah Kabupaten Mojokerto merancang program penyuluhan petani dan membuat lahan percontohan untuk meningkatkan hasil panen, khususnya tanaman padi melalui metode demonstrasi plot (demplot)
Program itu akan dikerjakan Dinas Pertanian bekerjasama dengan PT. Wilmar Padi Indonesia. Metode demplot tidak hanya untuk meningkatkan produksi, tetapi juga cara pengolahan padi dengan menampung hasil produksi petani.
Kerjasama ini diharapkan mampu menyejahterakan petani, seiring dengan meningkatnya hasil produksi padi. Sebagai imbal balik, PT. Wilmar Padi Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari pengolahan padi para petani.
Pjs Bupati Mojkerto Himawan Estu Bagijo, pada pertemuan tersebut menyatakan dukungan atas kerjasama ini. Himawan bahkan memproyeksikan panen demplot padi akan mendorong pendapatan para petani.
Selain itu, demonstrasi dan panen raya nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata pertanian.
“Panen-panen begini itu bisa dibuat wisata, seperti wisata panen padi. Kita bisa berdayakan warga sekitar untuk mengelola. Saya rasa kerjasama ini akan mampu mendorong pendapatan petani-petani kita bahkan pendapatan Jawa Timur,” kata Pjs Bupati Mojokerto didampingi Ketua Dinas Pertanian Teguh Gunarko.
Dalam penyuluhan metode demplot nanti, petani akan diarahkan dalam menggunakan pupuk secara tepat dan berimbang sehingga hasil panen lebih maksimal. Program ini akan dilaksanakan di 13 titik yang tersebar di 18 kecamatan.
Wilmar juga telah menyatakan kesediaan untuk menyuplai pupuk bagi para petani, dengan menanggung kerugian apabila hasil panen tidak sesuai yang ditawarkan. Hasil panen pun selanjutnya akan dibeli langsung oleh PT. Wilmar. Hal tersebut disampaikan pada pertemuan dan audiensi bersama Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo, pada Rabu 21 Oktober lalu di ruang Satya Bina Karya.
Rencananya, per hektar lahan, akan diberi perlakuan pemupukan menggunakan pupuk PT. Wilmar yakni Mahkota sebanyak 50 persen, dan 50 persennya lagi menggunakan perawatan petani sendiri.
Pupuk Mahkota PT. Wilmar Padi Indonesia diklaim berhasil meningkatkan produksi padi hingga 33 persen, setelah diterapkan di daerah lain di Jawa Timur. Hasil ini tentunya juga diharapkan terwujud di Kabupaten Mojokerto, yang akan memulai masa panennya pada akhir November 2020 hingga Januari 2021. Tujuan akhirnya sangat jelas, petani akan diuntungkan jika pemakaian pupuk lebih efisien dengan hasil lebih besar.
“Kita sebelumnya sudah melaksanakan di beberapa daerah di Jawa Timur, dan berjalan baik. Teknisnya, kami suplai pupuk untuk petani, kalau nanti panen gagal kami siap untuk mengganti kerugiannya. Kalau sukses, kita akan membeli dengan harga pasaran, mengingat pupuk subsidi sekarang agak susah diperoleh,” kata perwakilan PT. Wilmar Padi Indonesia. (im)