IM.com – Seorang remaja asal Dusun Soso, Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Ananda Putra Wiyanto (18) diduga menjadi korban pembunuhan. Anak dari pasangan Wiwik Nur Astutik (37) dan Agus Heriyanto (41) itu meninggal dunia setelah sepekan tak sadarkan diri dan dirawat di rumah sakit.
Indikasi adanya ketidakberesan di balik meninggalnya pemuda yang biasa disapa Nanda itu mengemuka dari laporan orang tua korban ke Polres Mojokerto didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Pacet. Pihak keluarga melapor ke polisi karena ingin mengungkap penyebab kematian Nanda.
Pasalnya, mereka mencium sejumlah kejanggalan pada peristiwa yang mengiringi Nanda sebelum meninggal dunia. “Saya sudah lapor ke Polsek Pacet, Senin (4/1/2021) kemarin,” kata ibu korban, Wiwik Nur Astutik kepada inilahmojokerto.com, Kamis (7/1/2021).
Wiwik menceritakan, kejadian tragis yang menimpa anaknya berawal ketika korban memberi kabar dirinya tidak pulang dan akan menginap di tempat bosnya, GM (24) di Kecamatan Ngoro pada Sabtu (26/12/2020) malam. Nanda baru tiga hari bekerja di sebuah kafe milik GM di kawasan Pacet.
“Anak saya baru tiga hari bekerja di kafe, biasanya pulang jam 21.30 WIB. Tapi malam itu dia pamit mau nginap di tempat bosnya yang katanya mess untuk pegawai kafe di Ngoro,” ungkapnya.
Untuk meyakinkan orangtuanya dalam pesan melalui aplikasi whatsapp (WA) itu, korban juga memberitahu kalau dia menumpang mobil bosnya. Sementara motor miliknya masih berada di kafe.
“Dia juga kirim foto bersama bosnya di dalam mobil. Karena saya melarangnya pergi ke Ngoro kalau naik motor,” ujar Wiwik.
Belakangan, Wiwik sempat bertanya kepada GT, yang berada di kafe tersebut. Ia menjelaskan kalau malam itu Nanda pergi bersama bosnya dan tiga orang lain.
“Katanya ada tiga orang lainnya yang ikut bersama Nanda. Dua perempuan dan satu laki-laki yang bukan pegawai kafe,” beber Wiwik.
Esoknya, Minggu (26/12/2020) sekitar pukul 10.00 WIB, Nanda kembali mengirim pesan ke Wiwik kalau dirinya akan berangkat kerja. Namun pada siang harinya, kabar buruk datang dari bos kafe yang dikirim melalui pesan WA kepada orang tua Nanda.
“Jam 1 siang, bos kafe memberi tahu kalau dia dan anak saya berada di RSUD Sidoarjo,” ucapnya.
Setelah menerima kabar itu, keluarga Nanda dengan diantar ibu dan kakak GM langsung bergegas ke Sidoarjo. Dalam perjalanan, kakak GM sempat mengatakan bahwa Nanda sempat dirawat di sebuah klinik kawasan Ngoro sebelum dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
“Ternyata saat di rumah sakit Ngoro itu, anak saya sudah dioperasi karena luka berat di kepala bagian belakang, hanya dijahit kemudian dibawa ke RSUD Sidoarjo,” jelasnya.
Nanda tidak sadarkan diri selama sepekan dirawat di RSUD Sidoarjo. Hingga pada Minggu (3/1/2021), Nanda menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 13.00 WIB.
Pada hari yang sama, jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Soso pukul 16.00 WIB.
Pihak keluarga sempat bertanya kepada perawat di klinik Ngoro yang menangani dan menjahit luka di kepala Nanda. Karena saat itu, korban masih dalam kondisi sadar.
Saat ini polisi masih mendalami laporan orang tua korban. Petugas akan meminta keterangan phak-pihak yang diduuga terkait dengan meninggal Nanda. (im)